Situ Cileunca: Tempat Menikmati Pagi di Pangalengan

by Rivai Hidayat
Situ Cileunca

Situ Cileunca merupakan salah satu tempat wisata yang berada di daerah Bandung bagian selatan. Memang selama ini daerah Bandung Selatan selalu identik dengan kawasan Ciwidey, Ranca Upas, dan Kawah Putih-nya. Pangalengen merupakan daerah yang terletak di Bandung Selatan memiliki tempat wisata yang layak untuk dikunjungi.

Situ Cileunca

Menikmati pagi

Setelah kemarin bertualang di Cukul Sunrise Point dan Perkebunan Teh Malabar, hari ini aku melanjutkan pertualangku di Situ Cileunca. Letaknya dekat dengan tempat menginap sehingga aku dan teman-teman cukup berjalan kaki menuju ke sana. Aku memulai pertualangku pada pukul 05:00. Cukup pagi khan. Yap!! Karena waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah ketika matahari terbit. Banyak momen menarik yang bisa disaksikan pada waktu tersebut. Salah satunya adalah kabut tipis yang ada di atas air situ.

Baca juga: Bertualang di Perkebunan Teh Malabar

Situ Cileunca

Gerbang situ

Gapura besar bertuliskan Situ Cileunca menyambut kedatangan kami. Setelah menyalami seorang penjaga situ, kami memasuki kawasan situ. Berjalan menuju tepi danau. Matahari mulai menunjukkan wujudnya. Terlihat ada beberapa perahu yang tertambat rapi di tepi situ. Kabut tipis mulai menyeruak di atas air situ. Kalau anak muda bilang, suasana pagi itu cukup syahdu.

Perahu-perahu yang sedang bersandar

Pagi itu, Situ Cileunca cukup ramai dikunjungi. Beberapa pemuda terlihat sedang berkemah di pinggiran danau. Rasanya sangat menyenangkan jika bisa kemah di sekitar situ. Udara dingin, kopi, pemandangan yang bagus, dan hangatnya obrolan bersama teman perjalanan akan jadi kombinasi yang lengkap ketika berkemah.

Kabut di atas situ

Para pemilik kapal mulai datang. Mereka menawarkan jasa untuk mengantar pengunjung berkeliling Situ Cileunca. Salah satunya menuju jembatan cinta yang jadi ikon Situ Ciluenca. Cukup dengan membayar ongkos sebesar Rp15.000/orang. Rata-rata satu kapal muat untuk sepuluh orang. Beberapa temanku memanfaatkan jasa tersebut. Sedangkan aku memilih untuk kembali ke homestay.

Situ Cileunca

Naik Perahu

Setelah aku cari info tentang Situ Cileunca, ternyata dahulu kawasan ini merupakan hutan belantara. Pada tahun 1918 dibuat danau buatan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sumber air dan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Dibangun di atas ketinggian 1550 mdpl. Pembangkit listrik ini juga digunakan untuk operasional pabrik teh dan kopi yang ada di Pengalengan. Proses pembangunan situ menghabiskan selama tujuh tahun, tepatnya pada tahun 1926. Aku sempat berpikir, orang-orang dulu memang hebat ketika melakukan sebuah pekerjaan, khususnya kontruksi. Meskipun menggunakan peralatan, teknologi yang sederhana (belum semaju sekarang), namun bisa menghasilkan sebuah karya yang bagus. Salah satunya Situ Cileunca ini.

Baca Juga: Sunrise Point Cukul dan Pertualangan di Pangalengan

Menantikan matahari terbit

Seiring berjalannya waktu, Situ Cileunca dikembangkan untuk berbagai fungsi. Antara lain sebagai tempat wisata. Selain menawarkan pemandangan yang bagus, berbagai kegiatan bisa dilakukan di sini. Mulai dari naik perahu keliling situ, rafting di Sungai Palayangan, Outbond, Camping, hingga berfoto di jembatan cinta yang menjadi ikon situ. Jembatan ini menghubungkan dua desa yang kemudian banyak pasangan berasal dari desa itu bertemu di jembatan ini. Oleh sebab itu, masyarakat memberi nama jembatan ini dengan nama jembatan cinta.

Matahari terbit

Pengelola situ sudah menyediakan berbagai fasilitas untuk para pengunjung. Antara lain adalah warung makan, perahu, mushola, kios oleh-oleh, toilet, dan area parkir yang luas. Di sekitar situ juga banyak terdapat homestay. Sehingga, pengunjung bisa memanfaatkannya untuk bermalam dan menikmati Situ Cileunca dan Pangalengan dengan waktu yang lebih lama.

Jadi, kapan kalian akan berkunjung ke Situ Cileunca?

 

Situ Cileunca

Tiket masuk : Rp6.000/orang

Tiket perahu : Rp15.000/orang

You may also like

6 comments

A. Anugrahni December 28, 2019 - 7:38 am

Wah, sudah lama nggak main ke tempat seperti ini. Baca artikel dan lihat foto-fotonya, aku jadi auto kangen main ke alam 😀 Terutama foto perahu-perahu yang bersandar di tepian itu syahdu banget.

Reply
Rivai Hidayat January 15, 2020 - 8:18 am

main ke alam buat refresh pikiran yaa 😀

Reply
Erina December 30, 2019 - 4:29 am

Jembatan cinta, jadi kaya jembatan jodoh antara 2 desa ya,
Apaan itu pacaran di flyover?! Di jembatan lah.

Mau nyunrise juga doong di sini, sambil minum matcha :9

Reply
Rivai Hidayat January 15, 2020 - 8:17 am

terserah kamu aja maunya pacaran di mana.
ayolah diagendakan ke sana 😀

Reply
morishige January 18, 2020 - 3:03 pm

Syahdu sekali pemandangannya. Saya pasti bakal betah menghabiskan pagi di sana. 😀

Reply
Rivai Hidayat January 20, 2020 - 5:22 am

pasti bakal merasa betah mas. bisa diagendakan untuk ke sana mas

Reply

Leave a Comment