Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the soledad domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/masvayco/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Semuanya Dimulai Dari Sini - Rivai Hidayat

Semuanya Dimulai Dari Sini

by Rivai Hidayat
Siang itu, ketika membaca salah satu kiriman di grup komunitas Backpacker Indonesia Regional Semarang (BIRS) yang berisi tentang permintaan untuk ditemani berkeliling di kota Semarang. Aku pun iseng-iseng untuk berkomentar dalam postingan tersebut. Ternyata komentar aku juga ditanggapi oleh yang posting. Obrolan dalam postingan itupun terus berlanjut. Teman yang lainya pun juga ikut bergabung. Sehingga postingan itu menjadi sangat ramai. Lalu ahirnya dia menambahkan aku sebagai temannya. Akhirnya aku ketahui kalau dia bernama Christina Anggreani Tdjoe. Christina berasal dari kota Medan. Ketika itu dia akan mengikuti acara perayaan Waisak 2557 pada Sabtu, 25 Mei 2013 di Candi Borobudur, Magelang.

Christina melakukan penerbangan dari Medan ke Jakarta pada hari Kamis, tanggal 23 Mei. Kemudian dilanjutkan penerbangan dari Jakarta ke Jogja pada hari itu juga. Sesuai rencana, perjalanan ke Magelang memang dimulai dari Jogja. Ternyata dia masih memiliki 1 hari untuk berkeliling. Akhirnya Christina memutuskan untuk berkunjung ke kota Semarang. Kota Semarang sendiri bisa ditempuh dari kota Jogja selama 3-4 jam perjalanan darat. 

Akhirnya pada hari Kamis malam, Christina sampai kota Semarang. Kemudian dia langsung mengunjungi kawasan Kota Lama. Pada keesokan harinya, akhirnya kita berdua ketemu juga. Dia melakukan perjalanan bersama saudara dan pacarnya, yaitu Dian dan Vincent. Sebelum perjalanan berkeliling semarang dimulai, kita sarapan dulu di warung makan sop ayam. Setelah selesai sarapan, kita melanjutkan perjalanan ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Disana kita menikmati kemegahan bangunan masjid agung. Sayangnya, ketika itu lift untuk menuju puncak menara masih dalam renovasi, sehingga kita tidak bisa melihat masjid agung dari puncak menara.

Vincent, Dian, Rivai dan Christina dengan background    Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)
Setelah itu dari kawasan masjid agung, kita melanjutkan perjalanan ke klenteng Sam Poo Kong. Sam Poo Kong merupakan klenteng yang dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho yang pernah singgah di daerah itu. Klenteng Sam Poo Kong digunakan untuk untuk ziarah. Selain itu, klenteng Sam Poo Kong juga digunakan sebagai tempat wisata. Kawasan klenteng Sam Poo Kong juga pernah digunakan untuk acara budaya dan kesenian. Ketika di Sam Poo Kong, Dian dan Vincent menyempatkan diri untuk melakukan sembahyang di dalam klenteng. Christina tidak melakukannya, dia malah asyik memotret dengan kameranya. Hal itu bisa dimaklumi, karena arsitektur bangunan ini menyerupai bangunan-bangunan di China.
Dian, aku, Vincent, Christina, Icha dengan background klenteng Sam Poo Kong

Setelah ke Sam Poo Kong, kita melanjutkan perjalanan menuju ke gedung Lawang Sewu. Gedung Lawang Sewu merupakan gedung peninggalan jaman kolonial Belanda. Sehingga tidak heran kalau arsitektur bangunan ini bergaya Eropa. Disana kita berkeliling mengitari gedung tua itu. Sungguh menarik bangunan itu. Memiliki arsitektur yang khas, suasana yang sejuk meskipun berada di tengah kota. Selain itu, kita berempat juga masuk ruang bawah tanah yang ada di gedung Lawang Sewu. Ruang bawah tanah di Lawang Sewu sendiri berfungsi sebagai tempat penampungan air. Maka tidak heran jika tembok dibawah menjadi lembab. Ruang bawah tanah tersebut juga berfungsi sebagai pondasi bangunan.  Namun, ketika jaman penjajahan Jepang ruang bawah tanah tersebut digunakan sebagai ruang tahanan. Tempat penyiksaan para pejuang Indonesia.

Christina lagi ngeksis sendiri di Lawang Sewu

Setelah selesai menikmati suasana Lawang Sewu, kita beranjak ke Toko Oen. Sebuah toko ice cream dengan rasa khas Eropa. Saatnya makan!!! Akhirnya makan juga, sudah lapar perut ini hehehe. Suasana di toko Oen sendiri sangat klasik. Selain ice cream, disana juga menjual jajanan jaman dahulu. Jajanan itu juga dikemas dalam wadah yang unik.

Makan Malam Makan di Toko Oen

Akhirnya waktunya telah menunjukan senja hari. Saatnya kita melanjutkan perjalanan untuk mencari bis ke arah Jogja. Dah akhirnya kita sampai juga di daerah Sukun untuk menunggu bis ke arah Jogja. Karena waktu itu masuk libur panjang, sangat susah mencari bis untuk ke Jogja karena bis penuh semua. Diputuskan untuk naik mobil travel, mungkin emang lebih mahal tapi itu keputusan yang tepat diantara keadaan yang mulai rame di malam itu. Akhirnya kita berpisah, Christina melanjutkan perjalanan ke Jogja dan aku di Semarang melanjutkan kegiatanku lagi.

Sehari yang sangat menyenangkan dan berkesan. Bersama orang yang baru dikenal. Namun langsung memberikan sesuatu yang luar biasa. Entah kapan kita akan berjumpa lagi, mungkin besok, lusa atau suatu hari nanti. Dan semua cerita tentang kita juga dimulai dari sini. 🙂

You may also like

0 comment

Christina Anggreani September 12, 2013 - 6:43 am

hehe ^^ sesuatu banget nih ceritanya, terima kasih udah anterin kita keliling semarang yah 🙂

semoga hubungan persaudaraan kita tetep awet, aku tunggu di Medan 🙂

Reply
Rivai Hidayat September 23, 2013 - 4:46 pm

iya kaka…..semoga berkenan maen ke semarang lagi 😀
doakan bisa segera menyapa kaka di medan 🙂

Reply
mas te September 24, 2013 - 2:14 pm

ciyee.. ciyeee… 😀

Reply
Rivai Hidayat September 24, 2013 - 6:03 pm

ayo mas te…kita lanjutkan lagi 😀

Reply

Leave a Comment