Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the soledad domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/masvayco/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Sekilas Tentang Film Vertical Limit - Rivai Hidayat

Sekilas Tentang Film Vertical Limit

by Rivai Hidayat
Bagi sebagian pendaki gunung atau para penjelajah hutan dan alam, mungkin sudah tidak asing lagi dengan film “Vertical Limit“. Film Vertical Limit dirilis pada tahun 2000. Film Vertical Limit merupakan sebuah film drama yang bercerita tentang pendakian salah satu puncak gunung tertinggi di dunia, yaitu puncak K2, di Kawasan Pegunungan Himalaya, Nepal.
Film ini bercerita tentang pendaki gunung yang bernama Peter Garrett (Chris O’Donnell) harus menyelamatkan adiknya, Annie Garrett (Robin Tunney) dan timnya (Bill Paxton dan Nicholas Lea) di K2, puncak gunung tertinggi nomor dua di dunia. Beberapa tahun sebelumnya, kaka-beradik tersebut mengalami sebuah kecelakaan pendakian yang mengenaskan.Peter terpaksa memotong tali pengikat ayahnya untuk menyelamatkan adiknya dan dirinya sendiri. Setelah kejadian tersebut, Peter mengasingkan diri dan menjadi fotografer alam, sementara adiknya berusaha mewujudkan impian ayahnya untuk menaklukkan puncak gunung tertinggi. Peristiwa itulah yang secara tidak langsung mengajarkan keduanya bahwa mengambil keputusan kritis sangat dianjurkan dalam sebuah pendakian, meski nyawa taruhannya.

Banyak hal yang disampaikan dalam film ini, antara lain: kepemimpinan, manajemen, kepedulian, kasih sayang, teman sejati, kepasrahan, perjuangan yang tiada henti (tidak ada kata menyerah), komunikasi, solidaritas, dll, bahkan toleransi antar agama pun terpapar dalam film ini. Ada juga mengenai sifat-sifat baik yang terkandung dalam setiap diri manusia. Bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya di sekitarnya, yang harus terus berjuang.

Pesan toleransi antar umat beragama ditampilkan dalam bentuk pemberian waktu atau kesempatan pada salah satu anggota tim pendakian (Kareem) untuk melaksanakan sholat di atas gunung. Dan setelah sholat, ada anggota lainnya (Malcom) yang memprotes tentang sholat dan membahas tentang kematian dan neraka yang dilakukan oleh Kareem. Dan Kareem menjawab dengan kalimat “Semua orang akan mati, apa yang kita lakukan sebelum kita mati yang diperhitungkan”.

Film Vertical Limit sangat cocok ditonton oleh mereka yang suka mendaki gunung dan bertualang. banyak pesan positif yang disampaikan dalam film.

You may also like

Leave a Comment