Klenteng Tay Kak Sie |
Sabtu pagi aku sudah tiba di Klenteng Tay Kak Sie yang ada di gang Lombok, Pecinan. Terlihat belasan peserta yang akan ikut walking tour kali ini. “Wouw, sepertinya pagi ini banyak yang ikut walking tour. Mungkin paling banyak selama aku mengikuti kegiatan ini”, gumamku dalam hati. Peserta berasal dari berbagai kalangan, termasuk beberapa mahasiswa. Bahkan ada peserta yang berasal dari Jakarta. Kali ini yang bertugas sebagai storyteller adalah Mas Fauzan.
Baca Juga: Sepotong Cerita dari Kawasan Candi Baroe, Semarang
Klenteng Siu Hok Bio, klenteng tertua di kawasan Pecinan Semarang |
Keberadaan kawasan ini tidak bisa dilepaskan dari peristiwa Geger Pecinan yang terjadi pada tahun 1740 hingga 1743. Geger Pecinan merupakan peristiwa perlawanan orang-orang etnis Tionghoa melawan VOC atau pemerintah Hindia Belanda yang terjadi di pesisir utara Pulau Jawa. Dalam peristiwa tersebut, etnis Tionghoa mengalami kekalahan. Setelah peristiwa itu, Pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk menempatkan mereka dalam satu wilayah agar mudah untuk diawasi. Kawasan Pecinan itu tidak hanya di Semarang. Tapi juga di kota lain, seperti di Jakarta yang dikenal dengan Glodok, dan di Rembang yang dikenal dengan Lasem. Karena banyaknya klenteng, kawasan Pecinan, Semarang sering disebut dengan negeri 1001 klenteng. Meskipun total jumlahnya sebanyak sembilan klenteng.
Baca Juga: Walking Tour: Menyusuri Kampung Kauman
Simbol umur panjang, kesejahteraan, dan keturunan |
Pasar Gang Baru |
Gang Baru dipilih karena letaknya yang cukup dekat dengan Kali Semarang yang berfungsi sebagai jalur transportasi. Pasar itu terus berkembang seiring kesepakatan antara pribumi dan warga Tionghoa. Seiring berjalannya waktu, perjanjian tidak resmi itu berlanjut hingga sekarang. Orang-orang pribumi tetap diperbolehkan berjualan di depan rumah yang berada di Gang Baru, sedangkan orang etnis Tionghoa berjualan di dalam toko, kios atau rumah mereka.
Baca Juga: Sunset Trip Gunung Telomoyo
49 comments
wih, ada yang baru nih hihi
saya belum pernah ikut yang rute ini mas, baru rute yang Oei Tiong Ham aja 😀
next kalau ke Semarang lg, ajak ikut rute ini ya. menarik.
btw itu pasar gang baru, jadi inget kawasan kantorku dulu.
gang pasar baru haha cuma kebalik aja 😀
Banyak rute yang belum kamu coba li 😛
Yaudah ke semarang dulu aja..ntar mau kemana gampang..heuheuu
Aah iyaa..pasar baru..hahaha
wah aku ra dijak ik
Detail sekali sukak penulisan nya…
nanti saya balik, eh kamunya ga di sana mas :p
Tiap weekend ada walking tour mas. Ayo mas 😀
Seru nih walking tour kayak gini. Chinatown nya masih otentik ya, banyak bangunan peninggalan asli.
Kalau misalkan nih buat first timer yang belum pernah ke Semarang, enaknya ngambil rute yang mana?
Ada biayanya nggak untuk ikut walking tour gini? Atau tips sukarela gitu?
Makasih bang den 😀
Bangunan di pecinan masih banyak yang asli dengan segala filosofinya.
Sebetulnya tergantung jadwal rute walking tour-nya. Jadi kamu bisa menyesuaikan kedatanganmu dengan jadwal rutenya. Untuk jadwal rute bisa dicek di ig @bersukariawalk. Mereka juga melayani walking tour secara private sesuai dengan rute yang diinginkan.
Tipsnya sukarela.
Ayo walking tour bareng kak Rizka 🙂
Wkwkkwkwk…yang penting kesini dulu aja 😛
Menjelajahi kawasan pecinan Semarang ini sangat menarik ya …
Suasananya khas banget tempoe doloe.
Blusukan di kawasan Gang Lombok juga menyenangkan.
Klentengnya jga sudah berusia ratusan tahun mas. Kalau ke gang lombok jangan lupa beli lumpia mas. Salah satu yang terenak di kota semarang
Sering banget dapat cetita tentang Semarang bahkan sering dapat oleh-oleh khas Semarang
tapi belum pernah melihat dari dekat keindahan Semarang
mupeng pake banget
Gua baru tau asal mula pecinaan hehe,trims infonya hehe
Waah. Km sukses bikin aku pengin balik ke semarang mas, duhh.. Dlu ke semarang blm tau rute2 ini
Jadi mbak umi memang perlu berkunjung ke semarang 😀
Yuhuu mas ramadani 😀
Wwah..emang harus sering ke semarang mbak biar bisa ikut walking tour semarang 😀
Kalau komunitas walking tour di Solo, setau saya agendanya cuma seminggu sekali. Di hari Sabtu kalau tidak salah. Pernah ikut sekali, terus sampai sekarang belum pernah ikutan jalan lagi 😀
Mungkin patung 4 kera yang ada di Klenteng See Hok Kiong itu jadi sumber inspirasi sang kreator emoji di WA ya? Kan ada itu emoji kera yang juga sama-sama nutup mata – mulut – telinga. Hahaha…
Iyaa, di solo juga ada walking tour. Tapi untuk jadwalnya kurang tahu.
Nah bisa jadi, kemarin aku mikirnya juga gitu mas…hahahaha
wow seru nih pasti walking tour bareng teman2 ke kawasan pecinan semarang bulan ini w mau coba ke situ soalnya belum pernah sama sekali ke daerah semarang mantap informasinya bro.
Ayolah datang ke semarang. Jangan lupa nikmati kulinernya juga 😀
Walking tour gini memang mengasikan ya, Mas. Terlebih untuk jelajah Semarang, tempat-tempat yang usianya ratusan tahun pun terlihat masih bagus ya. Sepertinya memang bagus walking tour gini ya, Mas.
Kalau ke Semarang pengen coba saya..
Aku pengen banget deh ikutan walking tour gini, informasi yg didapat jadi banyak n dari sumber terpercaya. Tahun 2010 pernah ngubek2 Pecinan Semarang berdua aja sama fotografer kantor, seru banget. Apalagi bisa ngobrol banyak sama penjaga kelenteng, dapat banyak cerita.
Saya belum pernah nih ke Semarang 😀
Kakayknya layak dicoba juga nih jalan2 di kawasan Pecinaan Semarang.
Bangunannya cakep banget dan masih kental 🙂
Ayo ke semarang mas dan jangan lupa berbagai rute walking tour yang ada di kota semarang
betul sekali mbak sash. interaksi antara peserta dengan para warga sekitar menjadi poin paling penting dalam walking tour. jadi kita bisa mendengarkan cerita sejarah langsung dari warga lokal.
jangan lupa juga nikmati suasana pasar semawis setiap hari jumat-minggu mas.
Aku jadi inget dulu pas mau liputan ke pecinan, tapi acaranya sudah selesai. Akhirnya jalan-jalan di kawasan pecinan dan melipir ke kelenteng Tay Kak Sie hahahhahah
Aku ikut 2x jalan bareng bersukaria tapi sayang rute yang sama
Besok hari sabtu ada rute pecinan. Jangan lupa ikutan rute itu. Rute yang paling seru, menurutku 😀
Besok sabtu ada rute pecinan. Jangan lupa ikutan yaa 😀
Wahh sekarang rute bersukaria banyak banget ya, pengen banget ikut lagi
Moga aja next time bisa ikutan deh
Kak,aku penasaran kenapa klenteng Tay Kak Sie dijuluki kelnteng berkumpulnya para dewa? Apakah karena itu kelenteng tertua. Well,menarik sih belajar sejarah,aku sering jalan2 ke sana, tapi kurang mendalami tentang asal usul dan filosofi kelenteng itu 🙁
Setuju sama Mas Vay. Rute walking tour Bersukaria yang ke Pecinan memang menarik. Aku suka blusukan ke kawasan Pecinan Semarang. Banyak hal menarik yang bisa dilihat, mulai dari bangunan, kuliner, sampai aktivitas war