Sunrise Trip Gunung Telomoyo

by Rivai Hidayat
Pukul 02:45, alarm jam digitalku berbunyi. Tak terlalu keras, namun berhasil membuatku terbangun. Dengan masih merasa mengantuk dan lelah karena outbond kemarin sore, aku berjalan menuju kamar mandi yang berada tidak jauh dari tenda. Biasa ritual pagi yang  pagi ini dilakukan pagi-pagi sekali. Setelah semuanya selesai, aku bergegas menuju lobi hotel untuk berkumpul dengan lainnya. Jadi rencana pagi ini kami akan sunrise trip di Gunung Telomoyo. Ini masih satu rangkaian acara Blogger Camp d’Emmerick Hotel.
Baca dulu: Seru-Seruan di Blogger Camp d’Emmerick Hotel

Pemandangan dari puncak Gunung Telomoyo

Sebelum berangkat, kami berdoa terlebih dahulu agar perjalanan berjalan dengan lancar dan kami bisa menikmati sunrise Gunung Telomoyo. Bagiku, sunrise trip ini terasa sangat spesial. Selain menikmati sunrise bareng teman-teman blogger, di sunrise trip ini kami bakal ditemani S4x4tiga Adventure Offroad dengan menggunakan mobil jeep. Jadi kami akan melibas tanjakan Gunung Telomoyo menggunakan mobil jeep. Ketinggian Gunung Telomoyo sekitar 1844 mdpl. Jalur berupa jalan berbatu. Diatas puncak gunung terdapat beberapa menara pemancar. Kami langsung dipersilakan untuk memilih mobil jeep yang akan kami tumpangi selama perjalanan. Aku memilih mobil jeep warna putih yang dikendarai oleh Pak Edi. Satu mobil dengan Mauren dan Deta. Setelah semuanya siap, perjalanan pun dimulai.

Berdoa sebelum berangkat
Pukul 03.40 kami berangkat menuju Gunung Telomoyo. Konvoi mobil jeep pun terjadi sepanjang perjalanan. Ada sekitar 13 mobil. Mobil yang aku tumpangi berada di barisan depan rombongan. Mobil ini awalnya adalah mobil merk Jimmy Jangkrik tahun 1992 yang dimodifikasi menjadi mobil tipe 4WD. Mobil ini menjadi lebih bertenaga setelah dimodifikasi. Hingga akhirnya kami telah sampai di pintu masuk Gunung Telomoyo dan menunggu yang lainnya.
Baca Juga: Walking Tour: Menyusuri Kampung Kauman

Perjalanan ke Gunung Telomoyo (Foto oleh Rais)
Setelah semua mobil tiba, perjalanan kami lanjutkan kembali. Ini adalah perjalanan yang sebenarnya. Jalanan berbatu yang menanjak menemani perjalanan kami. Beberapa kali bau kopling dan bahan bakar tercium hingga ke dalam mobil. Aku membuka jendela agar mendapatkan udaran segar dan menikmati setiap hembusan angin. Lampu-lampu mobil menyinari jalanan berbatu yang masih gelap. Mobil-mobil ini tidak mengahadapi kendala yang berarti selama melewati jalanan berbatu di Gunung Telomoyo. Pukul 05:15, kami mulai tiba di puncak. Semburat langit jingga sudah mewarnai langit di ufuk timur. Mentari pagi mulai menampakkan diri dari peraduannya. Aku menikmati hangatnya mentari pagi dari atas mobil jeep. Sesekali aku mengambil beberapa jepretan gambar untuk mengabadikan momen-momen di pagi itu. Pagi itu, langit terlihat cerah dan mentari menyapa kami dari ufuk timur. Sunrise pagi itu sangatlah sempurna karena matahari terlihat jelas dan bersama orang-orang yang luar biasa.

Sunrise Gunung Telomoyo
Matahari yang mulai meninggi


Momen matahari terbit telah berlalu, berganti dengan langit biru sejauh mata memandang. Beberapa gunung terlihat dari puncak Gunung Telomoyo, seperti Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Andong. Pagi itu kami mencicipi bakmi rebus hasil masakan chef dari Cleverly Eatery resto yang ternyata ikut perjalanan. Makan di puncak gunung bareng teman kita thu rasanya nikmat sekali. Apapun makanannya pasti terasa enak, apalagi ini yang masak seorang chef. Makasih chef, bakmi rebusnya sungguh nikmat.
Baca Juga: Minggu Pagi di Pasar Karetan

Menu sarapan (Foto oleh Rais)
Sarapan di puncak gunung


Sekitar pukul 08:00 kami mulai meninggalkan puncak gunung untuk kembali menuju d’Emmerick Hotel. Perjalanan turun gunung juga sangat menantang. Jalanan yang kami lewati ternyata hanya muat untuk satu mobil. Pinggir jalan langsung terlihat jurang dan hutan pinus. Pintu masuk Gunung Telomoyo sudah diperbaiki dan dikelola oleh warga sekitar. Layak untuk jadi destinasi wisata untuk kegiatan alam. Sudah tersedia fasilitas toilet dan area parkir yang luas. Papan petunjuk ke Gunung Telomoyo juga sudah terpasang di pinggir jalan.

Yoga di atas jeep yang berada di puncak Gunung Telomoyo
Pagi yang cerah
Pak Edi mengatakan bahwa setelah sunrise trip ini, kami bakal diajak keliling kebun kopi yang ada di area d’Emmerick Hotel. Pak Edi menganjurkan kami untuk menumpang mobil lainnya, karena mobil beliau tidak bisa digunakan untuk berkeliling kebun kopi. Pak Edi juga bilang bahwa berkeliling kebun kopi bakal sangat seru dan menyenangkan. Namun, aku hanya berpikir pasti yaa gitu-gitu aja ketika berkeliling kebun kopi.

Pintu masuk Gunung Telomoyo
Sesampainya di area parkir, aku langsung menumpang mobil jeep Pak Doni. Sedangkan Mauren dan Deta memilih untuk beristirahat. Kami mulai berjalan paling depan diantara mobil lainnya. Ternyata perkiraanku salah, rute kebun kopi ini merupakan rute offroad. Lengkap dengan tanah berlumpur, turunan, dan tanjakan curam. Jadi kami akan diajak untuk offroad di kebun kopi. Aku sangat tertarik karena ini merupakan pengalaman pertamaku.
Baca Juga: Menikmati Kabut di Candi Cetho

Bersiap offroad di kebun kopi


Aku satu mobil dengan Mas Dhave, Leon, dan Mas Hadi. Jalur yang kami lewati benar-benar menantang. Beberapa kami melewati turunan curam. Pak Doni selalu mengingatkan kami untuk selalu berpegangan. Pak Doni menawarkan kepada kami untuk melewati tanjakan yang biasa atau tanjakan yang ekstrim. Kami lebih memilih jalur yang lebih ekstrim untuk dilewati. Terbukti kami harus beberapa kali mencoba untuk bisa melewati tanjakan tersebut. Karena jalur yang sempit dan tanjakan, beberapa kali bagian mobil menyenggol pohon. Dengan keahlian dan pengalaman Pak Doni, kami berhasil melewati tanjakan curam tersebut. Setiap kami berteriak histeris, Pak Doni malah tertawa puas. Mungkin puas karena berhasil memacu adrenalin kami. Di tanjakan curam itu, ada satu mobil yang tidak bisa melewatinya karena roda tersangkut di tanah berlumpur. Akhirnya dengan bantuan mobil Pak Doni, mobil itu bisa ditarik melewati tanjakan curam itu. Kami pun bertepuk tangan atas keberhasilan Pak Doni menolong mobil tersebut.

Proses evakuasi mobil yang tersangkut
Setelah offroad di kebun kopi


Perjalanan selama kurang lebih satu jam offroad di kebun kopi pun berakhir. Aku sangat senang karena mendapatkan pengalaman offroad di kebun kopi. Offroad memang bukan olahraga yang murah, namun kalau ada kesempatan, bolehlah untuk dicoba demi pengalaman dan memacu adrenalin kamu. Sunrise trip Gunung Telomoyo dan offroad di kebun kopi merupakan paket wisata yang disediakan oleh pengelola d’Emmerick Hotel yang bekerjasama dengan S4x4tiga Adventure Offroad. Silakan hubungi pihak hotel untuk keterangan lebih lengkap.

d’Emmerick Hotel
Jalan Hasanudin Km 4, 50734
Salatiga, Jawa Tengah
(0298)325498
Instagram : @hotel_emmerick
Facebook  : d’Emmerick Hotel
Website     : www.d-emmerickhotel.com

You may also like

0 comment

Wawan Adie March 27, 2018 - 11:57 pm

Mantap ini. Beum pernah kesini saya. Bisa jada wishlist suatu saat

Reply
Rivai Hidayat March 28, 2018 - 12:00 am

Akses ke gunung telomoyo juga cukup mudah dan jelas. Pemandangan juga bagus. Layak untuk dikunjungi 😀

Reply
uwan urwan March 31, 2018 - 9:18 am

serunya… aku jadi pengen naik jip lagi.. terakhir pas mau ke nbogor ketemu narasumber lewat leuwiliang. ahahaha….

Reply
Rivai Hidayat April 1, 2018 - 12:02 pm

Wuuiih..nge jeep emang seru…yaa kalo pengen ngejeep terus yaa ke bromo 😀

Reply
Andi Nugraha April 2, 2018 - 7:41 am

Beuh, mantep perjalannya, Mas. Selain serunya dapet, pemandangannya juga keren. Sangat senang kalau trip itu pemandangan mendukung, aku baru kemarin dari merbabu lagi, tapi sayangnya cuaca belum mendukung..he

Ini bisa dilist dulu ah, siapa tau suatu saat nanti bisa mengunjungi langsung gunung telomoyo 🙂

Reply
Rivai Hidayat April 2, 2018 - 2:33 pm

bener banget mas, cuaca yang cerah jadi semangat sendiri dalam perjalanan. kalau musim hujan seperti sekarang, merbabu rawan badai dan berkabut mas.

ayo ke telomoyo mas, khan jaraknya juga dekat dari merbabu 😀

Reply
elisabeth murni April 5, 2018 - 1:36 am

Pengen ih nyunrise di Telomoyo, naik motor aja, biar nggak usah susah-susah trekking hihihi. Ada mas Dhave juga ya rupanya.

Reply
Rivai Hidayat April 5, 2018 - 7:50 am

Naik motor bisa, tapi mesti strong dan sabar..hhehehe

Ada deta dan mauren juga..rame2 😀

Reply
Ika Puspita April 17, 2018 - 6:35 am

Seru banget offroad nya. Itu yang kesangkut jeep yang aku tumpangi, di situ aku pilih turun deh daripada nggelimpang mobilnya…haha

Reply
Liana April 30, 2018 - 3:03 am

masvay, waktu kita ke Jogja itu lewatin gunung Telomoyokah?
balik lagi yuk ke sana! haha cantik banget sunrisenya 🙂

Reply
Rivai Hidayat May 1, 2018 - 12:01 am

Iyaa kemarin gunung telomoyo juga kelihatan pas perjalanan ke jogja. Iyaa bagus, bisa menikmati gunung merbabu 😀

Reply
SiKlimis September 9, 2018 - 11:34 am

wah ini moment yang tak bisa ku lupakan, karena naik mobil jib ke puncak gunung Telomoyo itu rasanya deg-degan tapi asyik…

Reply

Leave a Comment