Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the soledad domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/masvayco/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Ngobrol Asyik di Rumah Kopi Mukidi - Rivai Hidayat

Ngobrol Asyik di Rumah Kopi Mukidi

by Rivai Hidayat
Beberapa waktu yang lalu, media sosial diramaikan dengan guyonan ala Mukidi. Guyonan tersebut menyebar di berbagai lini massa dan menjadi viral di media sosial. Guyonan ala Mukidi  sering membuatku tertawa lepas. Ada-ada aja tingkah polah si Mukidi. Sampai timbul pertanyaan dalam benakku, “Emang ada yaa yang orang yang bernama Mukidi?”
Di Rumah Kopi Mukidi
Pertanyaan dalam benak pikiranku akhirnya terjawab juga. Di sela-sela acara ngopi Temanggung Fair 2016 pada tanggal 27-31 Oktober 2016, aku bertemu dengan Pak Mukidi. Terkejut juga awalnya karena ketemu dengan orang yang bernama Mukidi. Pak Mukidi ini seorang petani kopi dengan brand-nya Kopi Mukidi. Setelah ngobrol, aku dan temenku ditawari untuk berkunjung di Rumah Kopi Mukidi miliknya. Ketika aku bertanya tentang tempatnya, beliau cuma bilang “Cari aja di Google Maps aja, Rumah Kopi Mukidi sudah ada did Google Maps”. Wouw keren, ternyata Kopi Mukidi sudah memanfaatkan dunia digital sebagai media pemasaran.
Keesokan harinya, aku dan teman-temanku meluncur menuju Rumah Kopi Pak Mukidi dengan panduan Gmaps yang diceritakan oleh Pak Mukidi. Rumahnya berjarak sekitar 3 Km dari RS Ngesti Waluyo, Parakan, Temanggung. Jangan sungkan buat bertanya ke warga, soalnya kami juga kesasar. Maklum ga ada petunjuk ke Rumah Kopi Mukidi dan tempatnya terletak di tengah-tengah dusun. Kami disambut hangat oleh pak Mukidi. Dipersilahkan masuk dan ditawari mau minum kopi apa. Aku memesan kopi Mukidi jenis Arabika.
Pak Mukidi adalah seorang petani kopi sejak tahun 2001. Saat ini, beliau telah memiliki tiga brand kopi, yaitu Kopi Jowo, Kopi Lamsi, dan Kopi Mukidi dengan beberapa jenis kopi, seperti arabica, robusta, arobusta, kopi lanang, spesial blend dan ekselsa. Disini kopi diracik sendiri oleh Pak Mukidi. Kalian bisa memilih penyajian kopi sesuai dengan selera kalian, mulai dari tubruk, V60, francepress, mokapot, hingga vietname drip.
Salah satu biji kopi yang ada di Rumah Kopi Mukidi
Menurut Pak Mukidi, “Kopi itu tergantung sama selera orang yang meminumnya. Namun ada yang lebih seru dari kopi itu sendiri, yaitu ceritanya”. Dalam sajian secangkir kopi racikan pak Mukidi, aku mulai tenggelam dalam cerita-cerita inspiratif pak Mukidi. Banyak hal yang beliau ceritakan kepada kami. Mulai dari konsep petani mandiri yang sedang beliau kembangkan, branding produk kopi Mukidi, hingga viral guyonan ala Mukidi di media sosial.
Brand kopi yang dijual Pak Mukidi (Kopi Jowo, Kopi Lamsi, dan Kopi Mukidi)
Melalui konsep petani mandiri Pak Mukidi mengajak para petani untuk mengelola lahan sesuai dengan kaedah konservasi, ada beberapa komoditas tertentu, komoditas tersebut diolah menjadi sebuah produk, dan berani memasarkan produknya. Jika hal tersebut dilakukan, maka petani akan sejahtera. Petani kopi diharapkan juga bisa bercerita tentang proses pembuatan produk kopi mereka kepada konsumen. Mulai dari menanam, panen, hingga proses pemasarannya.
Menurut Pak Mukidi, edukasi kepada petani juga bisa meningkatkan nilai jual produk kopi mereka. Namun, edukasi untuk bisnis sebaiknya tidak terjebak dalam urusan bisnis dan uang semata. Kegiatan sosial bisa menjadi media promosi untuk produk mereka. Aku cuma bisa mantuk-mantuk dengerin konsep petani mandiri ala Pak Mukidi. Terkesan dengan pemikiran petani kopi yang satu ini.
Obrolan pun semakin seru. Aku pun penasaran dengan brandbrand kopi yang beliau pasarkan. Brand kopi pertama ada Kopi Jowo, kemudian Kopi Lamsi dan yang terakhir adalah Kopi Mukidi. Pak Mukidi menyarankan untuk tidak asal-asalan dalam membuat suatu brand, brand itu harus sesuai dengan jatidiri kita. Tentu saja kita juga harus konsisten dengan brand yang sudah dipake. Brand itu juga meliputi produk kopinya. Jika Kopi Mukidi diambil dari kebun kopi di daerah Wonotirto, maka produk tersebut seterusnya juga diambil dari kebun Wonotirto. Begitu juga dengan Kopi Jowo dan Kopi Lamsi. Brand itu ga sekedar merk dagang, namun lebih dari itu.
Kopinya lagi diseduh
Obrolan kita semakin melebar, walaupun kopi dicangkir sudah habis. Aku pun masih bersemangat mendengar cerita Pak Mukidi. Sampai akhirnya beliau bercerita kalo viral guyonan ala Mukidi di media sosial membawa berkah tersendiri. Kopi Mukidi dan Kopi Temanggung semakin dikenal masyarakat luas dan tentu saja omset penjualan kopi semakin meningkat. Oyaa, Kopi Mukidi sudah ada sejak tahun 2001, jauh sebelum guyonan ala Mukidi menjadi viral.
Sudahkah Anda minum kopi hari ini?
Rumah Kopi Mukidi terbuka untuk umum. Siapapun boleh berkunjung kesana. Baik sekedar mencicipi kopi racikan Pak Mukidi, maupun ingin belajar kopi kepada beliau. Pak Mukidi akan dengan senang hati berbagi ilmu dan pengalaman tentang kopi kepada siapa saja. Pengunjung tidak hanya dari kabupaten Temanggung saja, namun juga dari berbagai kota di Indonesia, seperti Semarang, dan Jogja
Pak Mukidi berharap, suatu saat nanti pengunjung bisa menginap di Rumah Kopi Mukidi atau di rumah petani sekitar, pengunjung juga bisa melihat dan belajar pengolahan kopi dan pengembangan desa melalui kesenian dan tradisi yang ada di desa yang dipadukan dengan meminum secangkir kopi. Semua itu dilakukan untuk mewujudkan konsep petani mandiri.
Tak terasa hari sudah beranjak sore, kami pun berpamitan kepada Pak Mukidi dan keluarga. Aku mendapatkan banyak ilmu dari Pak Mukidi. Seperti kata Pak Mukidi, “Secangkir kopi ada cerita, banyak saudara, dan penuh cinta”.
Rumah Kopi Mukidi
Alamat: Dusun Jambon, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung
No Telepon: 0812 2797 3978 – 0877 1905 2174 (WA)
Facebook: Kopi Mukidi
Twitter: @kopimukidi
Instagram: @kopimukidi

You may also like

18 comments

Budy TravellingAddict November 10, 2016 - 12:14 am

widih seru bisa ketemu pa Mukidi langsung..

Reply
Rivai Hidayat November 10, 2016 - 12:15 am

bisa belajar kopi ke pak mukidi 😀

Reply
Johanes Anggoro November 10, 2016 - 1:48 am

guyonan mukidi secara ga langsung turut membranding kopi pak mukidi ini ya :3

Reply
Mia Kamila November 10, 2016 - 2:10 am

wahhh ada saya di fotonyaa…..

Reply
Nasirullah Sitam November 10, 2016 - 2:18 am

Ciehhh ada juga kamu nampang di sini kakak hahahaaha. Besok-besok nampang di blogku napa. Hahahahha

Reply
Rivai Hidayat November 10, 2016 - 6:31 am

berkah yang ga disangka2 mas, alhamdulillah 😀

Reply
Rivai Hidayat November 10, 2016 - 6:32 am

mbaknya sukanya ikutan aja :p

Reply
Ika Puspitasari November 10, 2016 - 10:27 am

Ada akuuh juga. kapan-kapan kesana lagi, yuuk 😀

Reply
Rivai Hidayat November 10, 2016 - 11:26 pm

borong kopi yaa 😀

Reply
Mirwan Choky November 12, 2016 - 12:50 am

Waaah… kopi lagi, pasti gak kalah enaknya sama kopi Aceh.

Reply
Cumilebay MazToro November 14, 2016 - 5:55 am

Tetangga ku juga nama nya mukidi tapi heran aja bisa ampe ngetop nama ini
semacam bang toyip gitu yaaa

Reply
Nasirullah Sitam November 14, 2016 - 6:16 am

Besok-besok kalu ikutan ditinggal aja mas 😀

Reply
Rivai Hidayat November 14, 2016 - 6:20 am

kopi itu tergantung selera konsumen mas. Setiap konsumen punya penilain masing2 terhadap kopi. termasuk kopi gayo, kopi toraja, kopi lampung, maupun kopi temanggung 😀

Reply
Rivai Hidayat November 14, 2016 - 6:26 am

bisa jadi om cum….tergantung si sutradaranya ngasih nama lakonnya…nama mas cumi juga hits banget 😀

Reply
Mirwan Choky November 17, 2016 - 3:02 pm

Yup, bener banget mas Rivai.

Reply
fanny fristhika nila November 30, 2016 - 3:45 pm

pengen icip2 kopinyaa :D… selalu penasaran ama rasa kopi… walo bukan pecinta kopi sejati, tp tetep aku paling suka nyobain aneka kopi begini..

Reply
Rivai Hidayat November 30, 2016 - 5:26 pm

waah..berarti harus ke temanggung mbak. di sini ada puluhan usaha tani kopi. punya kualitas kopi yang bagus 😀

Reply
markastoko September 28, 2021 - 3:11 am

pengin deh rasanya ngopi khas temanggung bareng teman.

Reply

Leave a Comment