Minggu Pagi di Pasar Karetan

by Rivai Hidayat
Kalau sedang tidak dalam perjalanan keluar kota, biasanya setiap akhir pekan aku menghabiskan akhir pekan dengan kegiatan olahraga atau jalan santai di Car Free Day Simpang Lima bersama Aqila dan Opal, kedua keponakanku. Namun, akhir pekan lalu aku diculik oleh Kus ke Pasar Karetan. Yaa namanya juga diculik, akhirnya ikut saja. Kebetulan juga sedang mencari hiburan lain di akhir pekan.
Pemandangan di Pasar Karetan
Sampai saat ini, Pasar Karetan telah digelar sebanyak 11 kali. Pertama kali dibuka pada tanggal 5 November 2017 yang dihadiri oleh Bupati Kendal, Ibu Mirna Anisa. Konsep Pasar Karetan lebih ke tradisional, tempo dulu, lengkap dengan atraksi dan permainan anak-anak jaman dulu. Pasar Karetan diinisiasi dan dikelola oleh teman-teman GenPI Jawa Tengah.
Area kebun karet
GenPI (Generasi Pesona Indonesia) merupakan komunitas yang didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang bertujuan untuk mempositifkan Indonesia melalui promosi wisata go digital sebagai salah satu strategi pemasaran pariswisata Indonesia. Teman-teman GenPI ini seringkali bercerita tentang pariwisata, budaya dan keindahan alam Indonesia di berbagai media sosial. Mulai dari facebook, twitter, instagram, blog, hingga youtube. Begitu juga dengan Pasar Karetan yang dipromosikan melalui media sosial. GenPI telah tersebar di beberapa provinsi, antara lain di Jawa Barat, NTB, Sumatera Barat, Aceh, Maluku, Lampung, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, D.I. Yogyakarta, dan Banten.
Menukarkan uang rupiah menjadi Girik
Balik lagi tentang Pasar Karetan. Pasar Karetan sangat cocok untuk dikunjungi bersama teman, pasangan, dan keluarga. Pasar Karetan diadakan setiap hari Minggu di Radja Pendapa Camp yang terletak di Desa Segrumung, Boja, Kabupaten Kendal. Bisa ditempuh sekitar 45 menit perjalanan dari Kota Semarang. Kalau kalian bingung, tinggal searching di Gmaps dengan keyword Radja Pendapa Camp atau Pasar Karetan.
Minggu pagi pukul 06:00 aku sudah bersiap-siap di Pasar Karetan. Aku dan Kus sengaja berangkat tadi malam dari Semarang agar tak terburu-buru jika kami berangkat pagi dari Kota Semarang. Para pedagang sedang menyiapkan makanan yang akan dijajakan kepada para pengunjung. Pagi itu Kus akan menjadi MC, sedangkan aku hanya membantu demi kelancaran Pasar Karetan. Tepat pada pukul 07:00 Pasar Karetan resmi dibuka untuk para pengunjung.
Kendaraan bermotor, baik motor maupun mobil, diparkir di lapangan SD Meteseh. Kemudian para pengunjung akan diantar menggunakan odong-odong untuk menuju ke lokasi Pasar Karetan. Ordong-odong ini termasuk fasilitas dari pengelola Pasar Karetan, alias gratis. Sesampainya di depan Pasar Karetan pengunjung mesti tukar uang dengan girik. Uang rupiah tidak berlaku di Pasar Karetan. Semua transaksi menggunakan uang girik. Uang girik terdiri dari pecahan 2.5 yang senilai dengan Rp 2.500, 5 yang senilai dengan Rp 5.000, 10 yang senilai dengan Rp 10.000, dan 50 yang senilai dengan Rp 50.000.
Namanya Girik
Salah satu tempat penukaran Girik
Sugeng rawuh ing Pasar Karetan….!!!
Saatnya berburu kuliner, di Pasar Karetan ini banyak kuliner ndeso, unik, dan tradisional. Seperti gendar pecel, nasi kuning, bakso batok, sate brangkal, nasi jagung, pepes wader, aneka bubur, tahu campur, jajanan pasar, lumpia, soto, dan nasi bakar. Bisa dibilang Pasar Karetan itu kayak surga kuliner ndeso dan tradisional. Rata-rata makanan ini sudah jarang ditemui di daerah perkotaan. Siapkan perut dan (tentunya) girik untuk bisa cicipi aneka kuliner di sini. Oyaa selain makanan, ada tenda yang menjual kopi. Bahkan tenda kopi tidak pernah sepi oleh para pengunjung.
Mari kulineran…!!!
Sate Brangkal dan Gule
Setelah berkeliling untuk melihat aneka kuliner, akhirnya aku mencoba untuk mencicipi gendar pecel. Gendar pecel terdiri dari pecel yang dimakan menggunakan gendar. Gendar itu terbuat dari beras yang ditanak dan dicampur dengan bahan makanan lainnya, kemudian ditumbuk hingga halus. Sedangkan pecel terdiri dari berbagai sayuran yang kemudian disiram menggunakan sambal kacang.
Pecel gendar
Bakso Bathok Mlumah
Pasar Karetan juga menyediakan beragam dolanan bocah jaman dulu. Seperti egrang, bakiak, holahop, lompat tali, dakon dan sunda manda. Di Pasar Karetan juga disediakan tempat untuk mewarnai layang-layang dan bermain panahan. Panahan ini langsung dipandu oleh atlet-atlet panahan dan selalu ramai dikunjungi oleh para pengunjung. Oyaa selain untuk olahraga, panahan juga bisa melatih tingkat fokus seseorang.
Gubuk Kopi
Fokus yaa, Iyaa Fokuuss…!!!
Pasar Karetan selalu diramaikan oleh kehadiaran tamu dan komunitas yang berbeda-beda di setiap minggunya. Beberapa tamu dan komunitas yang pernah hadir di Pasar Karetan antara lain adalah Duta Damai, Putri Maritim Indonesia Lingkungan 2017, Gadis Hammockers, dan teman-teman GenPI dari daerah lainnya. Mereka akan berbagi tentang cerita, pengalaman dan pengetahuan tentang komunitas mereka. Selain itu, Pasar Karetan juga sering dimeriahkan dengan berbagai hiburan, seperti musik akustik, menari, karawitan, dan keroncongan.
Memasuki area hiburan dan permainan
Jajanan pasar
Pasar Karetan juga sering mempromosikan destinasi wisata yang ada di Indonesia. Ada beberapa papan nama destinasi wisata di Indonesia.  Di area hiburan, ada beberapa hammock yang sudah disediakan oleh pengelola Pasar Karetan yang bisa digunakan untuk bersantai. Setelah selesai kulineran bisa bersantai di hammock di kebun karet sambil menikmati hiburan yang telah disediakan. Di area pasar juga disediakan beberapa gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan area persawahan yang berada tak jauh dari area panahan.
Santai dulu yaa…!!!
Gratis, tinggal ditempati saja
Pasar Karetan tutup pada pukul 11:00. Namun, beberapa makanan yang dijajakan sudah habis sebelum pukul 11:00. Bisa dibilang banyak pengunjung yang penasaran dengan kuliner ndeso dan unik ini. Para pengunjung berangsur meninggal area Pasar Karetan. Mereka akan diantar oleh odong-odong menuju ke tempat parkir kendaraan. Jangan lupa selalu budayakan antri, tertib, dan berhati-hati ketika naik odong-odong.
Mbaknya jualan jadah bakar, enak…!!!
Kerajinan dari akar wangi
Hari mulai beranjak siang. Setelah semuanya beres, aku dan Kus berkemas untuk meninggalkan area Pasar Karetan. Hari ini aku mendapatkan banyak pengalaman baru. Seperti mengetahui berbagai kuliner tradisional, dolanan bocah jaman dulu, menikmati udara segar di area perkebunan teh, dan berbagai interaksi yang terjadi di Pasar Karetan. Bagiku, Pasar Kareta bisa menjadi salah satu alternatif hiburan di minggu pagi.
Salam Minggu Pagi
Happy Sunday Morning

You may also like

24 comments

Kuspriyatna Cuz January 20, 2018 - 2:43 am

Menarik kak besok minggu dateng ah ke pasar karetan

Reply
Unno Distro January 20, 2018 - 3:06 am

Kakak idola tak tunggu cerita berikut nya…

Reply
erina julia January 20, 2018 - 6:44 am

Apik ik mas vay, besok ajak aku juga yaa ke situu

Reply
Lianawati January 20, 2018 - 9:48 am

Pasar Karetan? Belom pernah denger nama tempat ini darimu mas. Kapam culik saya ke sana, Mas? ��
Rasanya mau makan banyak, sekalian main-mainan tradisional lagi. Mengenang masa kecil ������

Reply
Johanes Anggoro January 20, 2018 - 10:26 am

Kulinernya bikin nostalgia 😀

Reply
moiismiy January 20, 2018 - 11:09 am

Ajak aku ke Pasar Karetan dong kak…

Reply
Devi January 20, 2018 - 11:14 am

Sampai sekarang belum nyoba pecel gendar T.T

Reply
erina julia January 20, 2018 - 11:20 am

Besok coba kak besok.

Reply
Slamet Riyadi January 20, 2018 - 12:40 pm

Culik aku, mas. Culik…

Reply
Rivai Hidayat January 20, 2018 - 3:17 pm

Iyaa mas…jadi bahagia makan makanan jadul

Reply
rahmania santoso January 20, 2018 - 7:32 pm

Wah senengnya kalau bisa main-main ke Pasar Karetan. Sayangnya pas saya lagi ke Kendal nggak nemu. Semoga next time bisa yaaaa 😀

Reply
Rivai Hidayat January 24, 2018 - 6:00 am

kalo dari kendal, mbak rahma bisa ke arah boja. dari kendal sekitar 45 menit perjalanan naik motor. pasarnya selalu ada tiap hari minggu.

Reply
Lianawati January 25, 2018 - 4:24 am

asik! nantikan tanggal mainnya ya mas 😀

Reply
Ella fitria January 27, 2018 - 12:03 am

Culik aku juga dong kak ke pasar karetan. Bahahhaa
Aku blm pernah ke pasar karetan, bulan depan insya allah ada agenda ke sana, semoga kesampean 🙂

Reply
Andi Nugraha January 28, 2018 - 4:42 am

Unik ya, duh itu pecel gendarnya bikin pengen deh, ngiler, jadi laper 😀

Reply
Rivai Hidayat January 29, 2018 - 11:01 am

iyaa konsep pasar karetan emang unik mas. Gendar pecel emang menggoda mas 😀

Reply
Liswanti February 7, 2018 - 8:02 am

Ini seru banget ya

Reply
Andi Nugraha February 12, 2018 - 2:30 am

Unik dan langka ya, pasar seperti ini.
Iya menggoda, dan sekarang ketika kesini jadi pengen lagi..he

Reply
Nur Sulis February 12, 2018 - 8:27 am

Aduhh wisata kulinerrr. Besok kesana ah

Reply
Rivai Hidayat February 12, 2018 - 10:31 am

jadi mesti diagendakan sering kesini mas

Reply
Lisa Fransisca March 19, 2018 - 5:35 am

konsep pasarnya menarik banget karena no plastic juga kan ya?
harus ke sini suatu saat nanti! TFS mas vai

Reply
Rivai Hidayat March 19, 2018 - 6:45 am

Iyaa no plastic dan no micin juga..pas ke semarang bisa kesinj juga 😀

Reply
Magelang Fair April 26, 2018 - 9:58 am

Wah menarik.. Pasarnya.

Reply
Lazwardy Perdana Putra August 13, 2018 - 3:35 pm

Penasaran sama Pasar Karetan. Dtunggu d Pasar Pancingan, Lombok mas broo hehehe

Reply

Leave a Comment