904
Kalau sedang tidak dalam perjalanan keluar kota, biasanya setiap akhir pekan aku menghabiskan akhir pekan dengan kegiatan olahraga atau jalan santai di Car Free Day Simpang Lima bersama Aqila dan Opal, kedua keponakanku. Namun, akhir pekan lalu aku diculik oleh Kus ke Pasar Karetan. Yaa namanya juga diculik, akhirnya ikut saja. Kebetulan juga sedang mencari hiburan lain di akhir pekan.
Pemandangan di Pasar Karetan |
Sampai saat ini, Pasar Karetan telah digelar sebanyak 11 kali. Pertama kali dibuka pada tanggal 5 November 2017 yang dihadiri oleh Bupati Kendal, Ibu Mirna Anisa. Konsep Pasar Karetan lebih ke tradisional, tempo dulu, lengkap dengan atraksi dan permainan anak-anak jaman dulu. Pasar Karetan diinisiasi dan dikelola oleh teman-teman GenPI Jawa Tengah.
Area kebun karet |
GenPI (Generasi Pesona Indonesia) merupakan komunitas yang didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang bertujuan untuk mempositifkan Indonesia melalui promosi wisata go digital sebagai salah satu strategi pemasaran pariswisata Indonesia. Teman-teman GenPI ini seringkali bercerita tentang pariwisata, budaya dan keindahan alam Indonesia di berbagai media sosial. Mulai dari facebook, twitter, instagram, blog, hingga youtube. Begitu juga dengan Pasar Karetan yang dipromosikan melalui media sosial. GenPI telah tersebar di beberapa provinsi, antara lain di Jawa Barat, NTB, Sumatera Barat, Aceh, Maluku, Lampung, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, D.I. Yogyakarta, dan Banten.
Menukarkan uang rupiah menjadi Girik |
Balik lagi tentang Pasar Karetan. Pasar Karetan sangat cocok untuk dikunjungi bersama teman, pasangan, dan keluarga. Pasar Karetan diadakan setiap hari Minggu di Radja Pendapa Camp yang terletak di Desa Segrumung, Boja, Kabupaten Kendal. Bisa ditempuh sekitar 45 menit perjalanan dari Kota Semarang. Kalau kalian bingung, tinggal searching di Gmaps dengan keyword Radja Pendapa Camp atau Pasar Karetan.
Minggu pagi pukul 06:00 aku sudah bersiap-siap di Pasar Karetan. Aku dan Kus sengaja berangkat tadi malam dari Semarang agar tak terburu-buru jika kami berangkat pagi dari Kota Semarang. Para pedagang sedang menyiapkan makanan yang akan dijajakan kepada para pengunjung. Pagi itu Kus akan menjadi MC, sedangkan aku hanya membantu demi kelancaran Pasar Karetan. Tepat pada pukul 07:00 Pasar Karetan resmi dibuka untuk para pengunjung.
Kendaraan bermotor, baik motor maupun mobil, diparkir di lapangan SD Meteseh. Kemudian para pengunjung akan diantar menggunakan odong-odong untuk menuju ke lokasi Pasar Karetan. Ordong-odong ini termasuk fasilitas dari pengelola Pasar Karetan, alias gratis. Sesampainya di depan Pasar Karetan pengunjung mesti tukar uang dengan girik. Uang rupiah tidak berlaku di Pasar Karetan. Semua transaksi menggunakan uang girik. Uang girik terdiri dari pecahan 2.5 yang senilai dengan Rp 2.500, 5 yang senilai dengan Rp 5.000, 10 yang senilai dengan Rp 10.000, dan 50 yang senilai dengan Rp 50.000.
Namanya Girik |
Salah satu tempat penukaran Girik |
Sugeng rawuh ing Pasar Karetan….!!!
Saatnya berburu kuliner, di Pasar Karetan ini banyak kuliner ndeso, unik, dan tradisional. Seperti gendar pecel, nasi kuning, bakso batok, sate brangkal, nasi jagung, pepes wader, aneka bubur, tahu campur, jajanan pasar, lumpia, soto, dan nasi bakar. Bisa dibilang Pasar Karetan itu kayak surga kuliner ndeso dan tradisional. Rata-rata makanan ini sudah jarang ditemui di daerah perkotaan. Siapkan perut dan (tentunya) girik untuk bisa cicipi aneka kuliner di sini. Oyaa selain makanan, ada tenda yang menjual kopi. Bahkan tenda kopi tidak pernah sepi oleh para pengunjung.
Mari kulineran…!!! |
Sate Brangkal dan Gule |
Setelah berkeliling untuk melihat aneka kuliner, akhirnya aku mencoba untuk mencicipi gendar pecel. Gendar pecel terdiri dari pecel yang dimakan menggunakan gendar. Gendar itu terbuat dari beras yang ditanak dan dicampur dengan bahan makanan lainnya, kemudian ditumbuk hingga halus. Sedangkan pecel terdiri dari berbagai sayuran yang kemudian disiram menggunakan sambal kacang.
Pecel gendar |
Bakso Bathok Mlumah |
Pasar Karetan juga menyediakan beragam dolanan bocah jaman dulu. Seperti egrang, bakiak, holahop, lompat tali, dakon dan sunda manda. Di Pasar Karetan juga disediakan tempat untuk mewarnai layang-layang dan bermain panahan. Panahan ini langsung dipandu oleh atlet-atlet panahan dan selalu ramai dikunjungi oleh para pengunjung. Oyaa selain untuk olahraga, panahan juga bisa melatih tingkat fokus seseorang.
Gubuk Kopi |
Fokus yaa, Iyaa Fokuuss…!!! |
Pasar Karetan selalu diramaikan oleh kehadiaran tamu dan komunitas yang berbeda-beda di setiap minggunya. Beberapa tamu dan komunitas yang pernah hadir di Pasar Karetan antara lain adalah Duta Damai, Putri Maritim Indonesia Lingkungan 2017, Gadis Hammockers, dan teman-teman GenPI dari daerah lainnya. Mereka akan berbagi tentang cerita, pengalaman dan pengetahuan tentang komunitas mereka. Selain itu, Pasar Karetan juga sering dimeriahkan dengan berbagai hiburan, seperti musik akustik, menari, karawitan, dan keroncongan.
Memasuki area hiburan dan permainan |
Jajanan pasar |
Pasar Karetan juga sering mempromosikan destinasi wisata yang ada di Indonesia. Ada beberapa papan nama destinasi wisata di Indonesia. Di area hiburan, ada beberapa hammock yang sudah disediakan oleh pengelola Pasar Karetan yang bisa digunakan untuk bersantai. Setelah selesai kulineran bisa bersantai di hammock di kebun karet sambil menikmati hiburan yang telah disediakan. Di area pasar juga disediakan beberapa gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan area persawahan yang berada tak jauh dari area panahan.
Santai dulu yaa…!!! |
Gratis, tinggal ditempati saja |
Pasar Karetan tutup pada pukul 11:00. Namun, beberapa makanan yang dijajakan sudah habis sebelum pukul 11:00. Bisa dibilang banyak pengunjung yang penasaran dengan kuliner ndeso dan unik ini. Para pengunjung berangsur meninggal area Pasar Karetan. Mereka akan diantar oleh odong-odong menuju ke tempat parkir kendaraan. Jangan lupa selalu budayakan antri, tertib, dan berhati-hati ketika naik odong-odong.
Mbaknya jualan jadah bakar, enak…!!! |
Kerajinan dari akar wangi |
Hari mulai beranjak siang. Setelah semuanya beres, aku dan Kus berkemas untuk meninggalkan area Pasar Karetan. Hari ini aku mendapatkan banyak pengalaman baru. Seperti mengetahui berbagai kuliner tradisional, dolanan bocah jaman dulu, menikmati udara segar di area perkebunan teh, dan berbagai interaksi yang terjadi di Pasar Karetan. Bagiku, Pasar Kareta bisa menjadi salah satu alternatif hiburan di minggu pagi.
Salam Minggu Pagi
Happy Sunday Morning
24 comments
Menarik kak besok minggu dateng ah ke pasar karetan
Kakak idola tak tunggu cerita berikut nya…
Apik ik mas vay, besok ajak aku juga yaa ke situu
Pasar Karetan? Belom pernah denger nama tempat ini darimu mas. Kapam culik saya ke sana, Mas? ��
Rasanya mau makan banyak, sekalian main-mainan tradisional lagi. Mengenang masa kecil ������
Kulinernya bikin nostalgia 😀
Ajak aku ke Pasar Karetan dong kak…
Sampai sekarang belum nyoba pecel gendar T.T
Besok coba kak besok.
Culik aku, mas. Culik…
Iyaa mas…jadi bahagia makan makanan jadul
Wah senengnya kalau bisa main-main ke Pasar Karetan. Sayangnya pas saya lagi ke Kendal nggak nemu. Semoga next time bisa yaaaa 😀
kalo dari kendal, mbak rahma bisa ke arah boja. dari kendal sekitar 45 menit perjalanan naik motor. pasarnya selalu ada tiap hari minggu.
asik! nantikan tanggal mainnya ya mas 😀
Culik aku juga dong kak ke pasar karetan. Bahahhaa
Aku blm pernah ke pasar karetan, bulan depan insya allah ada agenda ke sana, semoga kesampean 🙂
Unik ya, duh itu pecel gendarnya bikin pengen deh, ngiler, jadi laper 😀
iyaa konsep pasar karetan emang unik mas. Gendar pecel emang menggoda mas 😀
Ini seru banget ya
Unik dan langka ya, pasar seperti ini.
Iya menggoda, dan sekarang ketika kesini jadi pengen lagi..he
Aduhh wisata kulinerrr. Besok kesana ah
jadi mesti diagendakan sering kesini mas
konsep pasarnya menarik banget karena no plastic juga kan ya?
harus ke sini suatu saat nanti! TFS mas vai
Iyaa no plastic dan no micin juga..pas ke semarang bisa kesinj juga 😀
Wah menarik.. Pasarnya.
Penasaran sama Pasar Karetan. Dtunggu d Pasar Pancingan, Lombok mas broo hehehe