Perjalanan sore ini memang terasa berbeda. Bukan karena teman seperjalananku. Namun, karena perjalanan ini berhasil menarik kembali ingatanku ke beberapa tahun yang lalu. Tepatnya tiga hari setelah kelulusan SMA. Saat itu adalah perjalanan pertamaku mendaki Gunung Merbabu bersama dengan para siswa pencinta alam dari sekolah lain. Kata mereka, pendakian ini untuk merayakan kelulusan yang juga diikuti oleh senior dan junior mereka.
Saat itu, kami tiba di Dusun Cuntel pada malam hari. Dusun ini merupakan dusun terakhir dan lokasi basecamp pendakian Gunung Merbabu melalui jalur Cuntel. Dusun sudah tampak sepi dan gelap. Papan petunjuk arah jalur pendakian juga terlihat jelas. Setelah melewati permukiman warga, pendaki akan bertemu dengan area perkebunan warga dan menuju ke jalur pendakian.
Dusun Cuntel, sebuah dusun kecil yang bisa ditempuh dalam waktu 15 menit dari pertigaan Jalan Raya Getasan dan Umbul Songo. Dusun ini selalu ramai dengan pendaki ketika musim pendakian Gunung Merbabu. Perjalanan menuju Dusun akan disuguhi dengan pemandangan dan pohon pinus yang tumbuh menjulang tinggi. Selain itu, destinasi baru dibangun di sini. Tidak hanya arena kegiatan luar ruangan, tapi juga tempat makan, taman bermanin, dan gardu pandang.
Umbul Songo
Umbul Songo menjadi tempat persinggahan pertama kami. Letaknya di lereng Gunung Merbabu. Dikelola oleh pihak Taman Nasional Gunung Merbabu. Rimbunnya pohon pinus dan langit yang mendung menyambut kedatangan kami. Nama Umbul Songo sendiri diambil dari sembilan sumber mata air yang ada di tempat itu. Sumber mata air ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air warga sekitar.
Di Umbul Songo juga terdapat sebuah air terjun. Uniknya, air terjun ini hanya ada ketika musim penghujan. Aliran air terjun dipengaruhi oleh deras air hujan. Jika musim kemarau, aliran air terjun mengalami kekeringan. Saat itu debit air tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan curah hujan yang belum tinggi. Bulan Desember hingga Bulan Februari akan menjadi waktu yang terpat untuk melihat air terjun Umbul Songo.
Baca Juga: Tinggal di Desa Benuis
Pengelola juga menyediakan rute trekking untuk para pengunjung. Jalur trekking sejauh 1.5km ini didominasi dengan rimbunnya pepohonan dan segarnya udara pegunungan. Terdapat lima jembatan kayu dan satu jembatan yang menghubungkan dua pohon besar yang ada jalur trekking. Jembatan yang terbuat dari kayu hanya bisa dilewati maksimal tiga orang. Umbul Songo menyediakan sebuah kolam renang, area berkemah, dan cafe untuk para pengunjung.
Bagi yang menyukai kegiatan trekking, tentu saja Umbul Songo bisa menjadi sebuah pilihan. Udara segar, rimbunnya pepohonan, air terjun, dan aliran sungai akan menjadi teman perjalanan yang memberikan rasa tenang. Aku sangat menikmati trekking di Umbul Songo. Pengelola juga menyediakan petugas yang siap membantu kami selama trekking di Umbul Songo.
Merbabu View
Merbabu View merupakan sebuah cafe yang baru saja buka. Di beberapa bagian masih nampak sedang dibangun. Sesuai dengan namanya, cafe ini menawarkan pemandangan dan suasana khas pegunungan yang sejuk dan berkabut. Letaknya tidak jauh dari basecamp pendakian Gunung Merbabu jalur Cuntel.
Baca Juga: Hutan Desa Benuis
Uniknya, Merbabu View terdiri dari dua bangunan. Satu bangunan untuk memesan minuman dan satu bangunan untuk memesan makanan yang lagi dilengkapi dengan meja dan kursi. Merbabu View tidak hanya makanan berat, tapi juga makanan ringan. Belasan meja dan kayu tertata rapi di area luar ruangan. Area luar ruangan ini menjadi favorit bagi para pengunjung. Termasuk aku yang sedang bersantai dan menikmati seduhan cappucino ditemani cuaca berkabut.
*****
Saat trekking di Umbul Songo aku bertemu dengan salah satu petugas taman nasional. Aku lupa namanya siapa. Tidak hanya tentang Umbul Songo, tapi obrolan kami juga menyinggung tentang pos pemancar di Gunung Merbabu. Jika cuaca cerah, pos pemancar ini bisa dilihat dari Dusun Cuntel. Sayangnya sore itu langit di atas Gunung Merbabu sedang tertutup kabut.
Petugas ini berasal dari Dusun Thekelan. Dusun ini juga menjadi pintu gerbang untuk pendakian ke Gunung Merbabu. Setahun setelah mendaki dari jalur Cuntel, aku dan teman-temanku kembali mendaki Gunung Merbabu melalui jalur Thekelan. Lagi-lagi aku mendaki jalur ini pada malam hari. Pos Pemancar adalah tempat yang tepat untuk menikmati matahari terbit. Bentangan Danau Rawa Pening bisa dilihat dari pos ini.
Petugas tersebut mengajakku untuk mendaki kembali Gunung Merbabu melalui jalur Thekelan. Menurut petugas tersebut, jalur yang sekarang lebih cepat dibandingkan jalur lama. Di beberapa titik jalur lama mengalami longsor, sehingga jalur mesti diperbarui agar jalur yang lebih aman dan nyaman bagi para pendaki. Ajakan tersebut memang sangat menarik, mengingat aku yang sudah lama tidak mendaki Gunung Merbabu.
Setelah tutup sekitar satu tahun lebih karena pandemi, beberapa jalur pendakian Gunung Merbabu telah dibuka kembali. Jumlah pendaki dibatasi berdasarkan sesuai kuota. Hampir setiap akhir pekan kuota selalu penuh. Sepertinya banyak pendaki Gunung Merbabu yang sudah rindu untuk melakukan perjalanan pendakian mereka. Namun, akhir-akhir ini daerah Dusun Thekelan sedang diguyur hujan.
Cerita Dari Kabupaten Semarang
29 Oktober 2021
24 comments
Halo mas, apa kabarnya
Dari penampakan di foto nya, nampaknya sangat indah ya lokasinya..
Gunung Merbabu ini sering saya dengar. Cukup terkenal. Tapi saya belum terlalu faham (atau belum membaca secara menyeluruh ), jadi ini lokasi nya di Kabupaten Semarang, kah?
Halo mas Dodo, Kabar baik mas. Gimana kabarnya mas dodo?
Gunung Merbabu bisa diakses dari beberapa kabupaten mas. Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Semarang. Nah, yang aku ceritakan diakses dari kabupaten Semarang. Gunung Merbabu cukup terkenal bagi kalangan pendaki gunung mas. Tercatat sampai saat ini memiliki kurang lebih 5 jalur pendakian.
Aku pernah motret di sekitaran Cuntel, antara tahun 2018 akhir atau 2019 akhir, lupa. Dulu sekalian cari jajanan di pasar Ngablak. Naik Merbabu cuma sekali, itupun tahun 2014an. Setelah itu sampai sekarang belum pernah naik lagi. Dulu semua peralatan mulai keril sampai tenda dipinjami Septian (salah satu personil akun youtube theslackerhiker) soale dulu teman gowes hahahahahh
Cuntel ini emang dekat dari kopeng. Bisa diakses dari pasar ngablak.
Aku malah lebih lama lagi mas. Di bawah tahun 2014. Kalau ada teman nanjak enak, bisa berbagi perlengkapan mas. Tas jadi ga berat..hahaha
Cafenya keren banget, Mas Vay. Itu harganya gimana kah? Biasanya di setiap jalur pendakian, suka ada warga sekitar yang jualan gitu kan ya, setelah ada cafe tersebut masih tetap ada yang jualan kah?
Harganya masih terjangkau mbak. Aman lah. Suasana dan pemandangan yang ditawarkan juga luar biasa.
Letak cafenya 100 meter sebelum basecamp. Tidak di jalur pendakian. Jadi setelah mendaki merbabu bisa singgah sebentar di cafe ini. Ngopi bentar sambil melepas lelah
Ih seru perjalanannya. Aku nggak nyangka di lereng Gunung Merbabu ada spot wisata menarik yang dikelola pihak taman nasional. Selama ini kalo main ke lereng Merbabu di Kopeng cuma mampir beli bunga atau beli sayuran.
Eh aku pengen juga naik Merbabu, kalo ada kesempatan bisa barengan boleh ya colek aku kak.
Cocok bagi mereka yang suka trekking dan menikmati suasana hutan.
Aku juga sudah lama sekali ga nanjak merbabu. Nanti kalau waktu memungkinkan aku kabari yaa.
Pengen rono maneh aku Mas.
Kemarin hujan dan kabut og.
Semoga ada rejeki bisa ke sana lagi aamiin
Kabut menjadikan suasana merbabu view lebih magis. Dan tentu saja dingin. Tapi perjalanan dan tempatnya layak untuk dikunjungi.
Aku melihat kabutnya udah kebayang ini tempat dingiiiiiiin, tipe2 tempat favoritkuuu .
Tapi ofkors aku ga mungkin mendaki gunung, cukuplah stay di penginapan2 yg ada di sana, menikmati Merbabu nya dari kejauhan . Pengen juga nongkrong di Merbabu view nya mas…
Lagi musim penghujan begini , agak serem kali Yaa kalo naik gunung. Riskan Ama jalurnya -_-
Merbabu view terletak 100 meter sebelum basecamp. Jadi kalau ke sana berasa main ke basecamp gunung merbabu.
Hawanya adem dan sore turun kabut. Kopi dan makanannya enak mbak fanny. Bisalah singgah di sini. Di daerah kopeng ada penginapan dan hotel.
Design cafe-nya bagus, mas Sayang view-nya lagi berkabut yaaah ~ Mungkin itu signal mas Vay harus balik ke sana hahaha.
Penasaran kuota naik gunung kira-kira berapa banyak. Kalau sampai penuh berarti memang sudah banyak yang rindu ke gunung sepertinya. Adik saya yang hobi ke gunung pun bilang, habis Corona mau naik gunung, beda banget sama harapan saya Wk.
Kepikian buat balik lagi. Duduk santai sambil menikmati suasana dusun cuntel. Dari semarang sekitar 1.5jam mbak eno..hehehe
Sekitar 300-400 orang/hari. Itu dibagi dalam beberapa jalur. Sekarang untuk mendaki bisa mendaftar secara online. Jadi kita bisa mendapatkan kuota untuk pendakian. Kebetulan pas akhir pekan beberapa jalur sudah penuh kuotanya.
Naik gunung pas corona butuh persiapan ekstra. Di beberapa gunung mensyarakatkan untuk swab antigen. 😀
Bagus tempatnya. Apalagi ada kolam renang, wow ada ya di tempat tinggi begitu, airnya dingin banget nggak mas? Kalo kena kolam renang aku jadi mupeng hahahaha. Pemandangan hijaunya juga bikin mata adem.
Kolam renangnya bisa digunakan. Tapi karena adanya pandemi, sementara kolam tidak difungsikan. Renang di are hutan seperti ini rasanya emang menyenangkan yaa 😀
Salam dari Merbabu.. aku pernah ada rencana mau naik kesana.. tapi udah Jiperrr dluan.. wkwk akhirnya nggk jadi ikut, ketimbang jadi beban..
.ehh ini sama Umbul Sidomukti beda kan ya Mas. wkwk aku pernahnya kesana.. dan itu juga buaaagusss banget.. padahal Aksesnya ya ampunn susah banget.. perjuangan pokoknya jalanannya super naik. Motor aku aja smpe nggak kuat.. wkwk
jiper kenapa mas bayu..?
karena ketinggian di atas 3000mdpl yaa..? 😀
banyak gunung di jawa tengah yang memiliki ketinggian di atas 3000mdpl. 😀
Beda mas bayu, kalau umbul sidomukti di daerah bandungan. Di bawah Gunung Ungaran. Jalan nanjak ke sana emang aduhai. Jadi mesti disiapkan badan dan motornya. Nanjak ke basecamp mawar juga lumayan berat 😀
Wah, tempatnya asik dan pasti dingin banget *liat fotonya langsung pengen jaketan* apalagi pas banget ya, udara lagi agak lumayan dingin begini.
Aku belum pernah ke sana ih, kayaknya asik untuk menenangkan diri sambil membaca buku gitu *halah
Bener sekali. Cocok bagi mereka yang suka dengan suasana pegunungan.
Kalau bisa fokus dengan bukunya, tapi kalau datang ramai-ramai yaa paling sibuk dengan obrolan bareng yang lainnya
Wah, Merbabu sekarang udah punya cafe ya. Bisa nanjak sambil ngopi-ngopi estetik. View-nya juga apik. Suasana berkabutnya.. terasa epic.
Merbabu juga pendakian yang paling berkesan buatku, mas. Pemandangannya paling indah dari gunung-gunung yang pernah kudaki. Padang sabananya, aduh.. bikin jatuh cinta.
Gunung merbabu emang sangat bersahabat bagi para pendaki mas. Pertama kali naik merbabu ga pernah nyesel. Walaupun sudah lama ga naik merbabu. Tapi merbabu memberikan kesan berbeda.
belum pernah menginjakkan kaki ke gunung merbabu, sering denger dari temen-temen juga yang pecinta gunung sejati
aku baru tau, berarti kalau mau mendaki gunung merbabu kudu melewati umbul songo dulu yas mas Vay?
Banyak pendaki suka dengan gunung merbabu. Banyak jalur yang bisa dilewati untuk naik gunung ini. Jika lewat jalur cuntel, maka akan melewati umbul songo.