Akhirnya kita sampai di tempat pemberhentian bus. Setelah menunggu, akhirnya kami mendapatkan bus yang akan membawa kami menuju daerah Lebaksiu Yoemani. Jarak Tegal-Lebaksiu bisa ditempuh dalam waktu 1.5-2 jam perjalanan. Dan ongkos yang dikeluarkan sebesar Rp 8.000/orang. Jumlah anggota yang berangkat pagi itu berjumlah 7 orang, yaitu aku, Uchup, Ari, Farid, Hersa, Yanto dan Budi. Perjalanan itu melewati daerah Slawi. Sebuah daerah yang terkenal dengan teh poci-nya. Setelah menempuh 1.5 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di daerah Lebaksiu. Tinggal mencari angkutan yang membawa kami menuju basecamp Guci. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami membeli logistik yang kurang. Karena di kawasan gunung Slamet tidak ada sumber mata air, maka kami membeli banyak air mineral. Tidak lupa kami juga membeli beberapi mie instan dan beberapa makanan kecil, madu dan obat-obatan.
Ketika di Basecamp Guci. Beni,Icha, Fajar, Mas Te, Yanto, Farid, Budi, Hersa, Uchup, Arif (photo by Rivai) |
Icha, Ari, Budi, Farid, Yanto, Uchup (photo by Rivai) |
Perjalanan terasa sepi karena kita cuma berdua saja. Berkali-kali kami berteriak agar kami mengetahui keberadaan kelompok pertama. Teriakan kami sering kali dibalas oleh kelompok pertama. Hal itu menandakan bahwa kami berdua tidak tersesat. Setelah 20 menit berjalan, akhirnya kami berdua sampai di pos IV. Sesampainya di pos IV, aku langsung mencari tenda yang kosong sebagai tempat istirahatku. Aku langsung melepas sepatuku, malam itu kakiku terasa dingin sekali gara-gara hujan tadi. Setelah itu aku masuk tenda dan membuka sleeping bag (SB) agar tidak merasa kedinginan. Namun semua itu percuma, karena SB pada bagian kaki terasa basah. Aku masih merasa kedinginan, namun aku tetap paksakan diriku untuk istirahat. Malam itu tenda berjumlah tiga buah. Cukup untuk menampung kami yang berjumlah delapan orang. Kelompok pertama juga telah memasak makanan untuk makan malam. Bagian memasak diurusi oleh Uchup. Malam itu kami makan mie goreng. Kami pun beristirahat untuk persiapan summit attack besok pagi.
Uchup Yang Sedang Melaksanakan Sholat Subuh |
Kilauan Sinar Matahari Ketika Sunrise 17 Agustus 2013 |
Pendakian melalui jalur Guci memang tak menawarkan keindahan sunrise di gunung Slamet. Namun jalur Guci akan memberikan kesejukkan dengan warna hijau dan rapatanya hutan di sepanjang perjalanan dan tentunya kelembutan hamparan awan putih. Sekitar pukul 08.00, akhirnya kita sampai di Bibir Kawah Barat Laut (3205 mpdl). Bibir Kawah Barat Laut itu seperti puncak dari jalur Guci, namun untuk puncak sejati Gunung Slamet (3428 mpdl) masih berada di sebelah timur, dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam perjalanan. Jalur kesana berpasir namun landai. Kita bisa menyusuri jalan setapak yang mengelilingi bibir kawah. Diperlukan konsentrasi yang tinggi untuk menyusurinya. Kita berempat tak melanjutkan perjalanan kesana. Kita akan melakukan upacara bendera di Bibir Kawah Barat Laut. Ternyata tim pertama (Ari, Budi, Hendrik) telah melanjutkan perjalanan ke Puncak Sejati (3428 mpdl).
Upacara Bendera dalam Rangka HUT RI ke 68, 17 Agustus 2013, Bibih Kawah Barat Laut (Uchup, Icha,Yanto) |
Merah Putih Berkibar di Bibir Kawah Barat Laut |
Pemandangan Ketika Turun dari Bibir Kawah Barat Laut |
Aku, Yanto, Uchup, Farid, Icha, Budi dan Ari di Stasiun Tegal Menjelang Pulang |
0 comment
hehehe asyik bgt ya 🙂 huwaaa jadi berasa ikut hikingnya aku…
honeymoon mungkin asik di pantai Vai.. hahaha
btw itu batu susunan namaku.. huwahaha so sweet banget ^^
cieeee uhuuuk 😀
aah..baguslah kalo gitu..jadi terbawa suasana kedalam cerita 😀
aah…dirimu curhat yaa…?? :p
thu kalo anak pantai…kalo anak gunung honeymoon'nya ke gunung..hahhaa
hahhaha…kalo pake kertas udah biasa..mkanya pake yg beda 🙂
pie cha….. jadi tahu khan knapa kemarin aku sibuk menyusun batu…?hahhahaa
andekan bisa terulang kisah yang ga bisa terlupakan
uhuk.. ada misi khusus ternyata.. hmmmm… baiklah #ckptw
itu beneran Om Gie pernah ke Slamet via Guci? aq baru tau bro kalo Om Gie pernah bilang gitu.. 😀
kalo ada kesempatan lagi, wajib mampir lagi.. dengan senang hati aq tampung, bolllleeeeeeehhhhh bangettttt… malah kebetulan jadi ada variasi kuliner buat temen-temen piaraanku (red: nyamuk). wkwkwk
jangan kapok yaaa… 😀
kita ulang dengan kisah-kisah lain bro 🙂
hehehe…sambil menyelam minum air mas te 😀
hehhee…yaa bgtulah mnurut informasi dari buku 😀
iyaa….ntar mampir lagi…siap2 untuk temani dirimu menuju puncak jawa tengah…hahahah
untuk uploatan video tidak dishare disini….
slamat saya…
salam buat beni arif fajar maste…