Menelusuri Kuliner di Pasar Gang Baru

β€œPasar Gang Baru Semarang itu merupakan salah satu pasar tertua yang ada di Indonesia.” Kalimat pertama yang diucapkan oleh Mas Ari sebelum mulai menelusuri Pasar Gang Baru. Pasar ini diperkirakan sudah ada ketika terjadi peristiwa Geger Pecinan sekitar tahun 1740-1743. Geger Pecinan merupakan upaya perlawanan etnis Tionghoa melawan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Etnis Tionghoa mengalami kekalahan dan kemudian pergerakan mereka dibatasi, diawasi, dan ditempatkan dalam satu kawasan, yaitu kawasan Pecinan Semarang.

Akibat dari pengawasan tersebut, warga etnis Tionghoa mulai mengalami masalah terhadap pasokan kebutuhan sehari-hari. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, mereka mengundang warga pribumi untuk berjualan di Gang Baru. Gang Baru dipilih karena letaknya yang berdekatan dengan Kali Semarang yang menjadi jalur transportasi dan distribusi warga Pecinan. Sesuai kesepakatan, kaum pribumi diperbolehkan untuk berjualan di sepanjang  Gang Baru, sedangkan etnis Tionghoa bisa berjualan di dalam kios, toko, atau rumah mereka. Kesepakatan tidak tertulis itu masih berlanjut hingga saat ini.

Uniknya, pasar ini tidak memiliki bangunan layaknya pasar tradisional. Para pedagang hanya menggelar barang dagangannya di sepanjang gang sejak pagi hari hingga siang hari. Selain itu, pasar ini hanya libur dua kali dalam satu tahun, yaitu ketika Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh. Banyak hal unik yang bisa ditemui di Pasar Gang Baru, salah satunya adalah makanan yang dijual pasar ini.

Pasar Gang Baru
Pasar Gang Baru

 

Rebung

Seperti yang diketahui, lumpia merupakan makanan khas yang ada Kota Semarang. Lumpia Semarang merupakan perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia. Pertama kali dibuat oleh keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang pribumi. Bahan utama lumpia adalah rebung (bambu muda), telur, dan daging ayam, atau udang.
Baca Juga: Sepotong Cerita Dari Katingan

Setibanya kami di depan Pasar Gang Baru, kami langsung disambut oleh para penjual rebung. Mereka terlihat sedang merajang rebung menjadi potongan kecil. Para penjual ini setiap harinya berjualan di Pasar Gang Baru. Rebung dijual per kilo. Meskipun pasar sedang ramai, para pedagang ini dengan senang hati menjawab pertanyaan dari kami yang mungkin baru pertama kali melihat bahan utama untuk lumpia.

Pasar Gang Baru
Pedagang Rebung

 

Es Gempol Pleret Bu Riyanti

Tidak jauh dari pintu masuk, kami langsung menjumpai es gempol pleret. Penjualnya bernama Bu Riyanti. Usianya sudah lebih dari setengah abad dan tampak senang ketika kami singgah di lapaknya. Selain membeli es gempol, kami juga mengobrol dengan Bu Riyanti. Mulai dari kapan dia berjualan, alamat rumahnya, hingga bahan-bahan yang digunakan untuk membuat es gempol pleret.

Es gempol pleret merupakan salah atu minuman tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Tidak hanya di Semarang, es gempol pleret juga bisa ditemui di Solo, Jepara, dan Pati. Satu porsi es gempol pleret terdiri dari gempol, pleret, santan, gula bubuk sebagai pemanis, dan es batu. Gempol dan pleret terbuat dari tepung beras. Harga es gempol pleret dijual dengan harga yang sangat terjangkau.

Penjual es gempol di Pasar Gang Baru
Bu Riyanti Penjual Es Gempol Pleret

 

Pecel Semanggi

Setelah mencoba es gempol pleret, kami diajak mencicipi salah satu pecel yang enak di Pasar Gang Baru, yaitu pecel semanggi. Salah satu hal yang membuat pecel ini beda dengan kebanyakan pecel lainnya adalah tambahan daun semanggi dan kembang turi sebagai tambahan sayuran. Dalam satu porsi pecel semanggi terdiri dari lontong, daun gelandir, daun semanggi, tauge, kembang turi, dan kemudian disiram menggunakan sambel kacang. Sate keong bisa dimakan sebagai pelengkap pecel semanggi. Pecel semanggi ini disajikan diatas daun pisang yang dipincuk.

Satu porsi pecel semanggi dijual dengan harga Rp5.000. Sedangkan sate dijual dengan harga Rp3000/tusuk. Menurut ibu penjualnya, di Semarang hanya ada lima penjual pecel semanggi. Mereka masih dalam satu ikatan keluarga. Mereka tersebar di Banyumanik, Ngaliyan, Pasar Bulu, Pasar Prembaen, dan Pasar Gang Baru. Aku sangat suka dengan pecel ini. Kembang turi, daun semanggi, dan sambel kacangnya memberikan cita rasa berbeda dari pecel yang biasa aku makan.

Pecel Semanggi

 

Kue Moho dan Kue Kuk

Salah satu yang khas dari Pasar Gang Baru dan kawasan Pecinan adalah kue moho dan kue kuk. Kedua kue ini dijual di kios Bakpao 67. Sekilas kue moho mirip dengan bakpao. Tapi nyatanya mereka berbeda. Kue moho memiliki tekstur yang lebih padat dan memiliki cita rasa manis. Di Semarang, kue moho selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perayaan etnis Tionghoa.
Baca Juga: Situ Cileunca: Tempat Menikmati Pagi di Pangalengan

Selain kue moho, kios Bakpao 67 juga menjual kue kuk. Kue kuk ini berwarna merah dan cukup lengket. Tentu saja rasanya juga manis. Sayangnya, aku lupa menanyakan berapa harga per biji kue moho dan kue kuk. Tapi aku rasa harganya masih cukup terjangkau.

Jajanan di Pasar Gang Baru
Kue Moho dan Kue Kuk

 

Seluruh makanan yang kami makan selama di Pasar Gang Baru sangat terjangkau, yaitu dibawah Rp10.000/porsi. Menelusuri dan berburu kuliner di Pasar Gang Baru memberikan pengalaman baru untukku. Tidak hanya makanan, pasar ini juga menjual barang-barang seperti pasar tradisional lainnya. Seperti sayuran, beras,daging atau lauk pauk, dan kebutuhan lainnya. Jika kalian suka makan daging babi, di pasar ini terdapat beberapa lapak penjual daging babi.

Selain Pasar Gang Baru, di kawasan Pecinan juga terdapat beberapa rumah makan yang layak dikunjungi. Rata-rata tempat ini memiliki menu andalan. Seperti lumpia Gang Lombok, toko pia dan kue bulan Cap Bayi, Lontong opor Ny. Oei Tjay Ek, dan Makuta Jamu Cafe.

*****

Aku menelusuri Pasar Gang Baru dalam acara Sekolah Telusuri yang diadakan oleh teman-teman Telusuri. Selama perjalanan, Mas Ary yang juga seorang pemerhati sejarah Kota Semarang, menceritakan banyak hal tentang Kawasan Pecinan. Mulai dari klenteng, kuliner, hingga kebiasaan dan adat istiadat yang ada di Pecinan Semarang. Aku sudah beberapa kali ikut walking tour dengan rute Pecinan. Setelah ikut walking tour, aku jadi lebih tahu bahwa Pecinan itu tidak hanya tentang klenteng, kuliner, dan lumpia. Tapi juga tentang orang-orang yang hidup di sini, adat istiadat, dan kebiasaan yang terus berlanjut dari generasi ke generasi.

 

80 Comments

Add Yours →

makan di tempat aja kak. BIasanya lebih enak πŸ˜€
Pecinan tidak hanya ada di Semarang, di Jakarta (glodok), Jogja juga ada kawasan Pecinan.
Pas akhir pekan, di Pecinan Semarang ada Pasar Semawis. Biasanya berjualan kulineran.

Menelusuri kuliner di pasar gang baru, kukira ini di pasar baru jakarta kak, ternyata di semarang ya . Aku suka makanan khas semarang, enak2 euyyy . Kemarin main ke semarang sempet kulineran juga, jadi tau nama dan rasanya. Awalnya sie mau kuliner ikan manyung bu fat aja tp kebablasan deh .

kalau pasar baru di jakarta jualannya kain kak. πŸ˜€
Aah, aku juga suka makan kepala manyung bu fat. Sudah beberapa kali ke sana. tapi akhir-akhir ini ibu memasaknya sendiri agar bisa dimakan ramai-ramai πŸ˜€

Harganya sangat terjangkau. Semuanya masih dibawah 10ribu/porsi.
Gempol itu yang bentuk bulet putih, terbuat dari tepung beras. sedangkan pleret itu lebih berwarna-warni.

Yaa mungkin karena pasar gang baru yang tidak memiliki bentuk bangunan permanen, jadi banyak yang tidak mengetahui keberadaan pasar ini. Kalau ke Semarang, sempatkan datang untuk ke pasar ini mbak πŸ˜€

haha.. gw tipe kalo backpackeran city tour, emang senengnya yang tipe kayak gini..
Maksudnya cari tempat-tempat bersejarah kayak pecinan, kota tua, dll..
Baru tahu di Semarang ada Pasar Gang Baru, dulu pas mau ke sana googling cuma ketemu Pasar Semawis..
Tadi saking penasarannya sampe googling jarak antara Pasar Gang Baru ke Pasar Semawis..
Eh, ternyata cuma sekitar meteran..
Deket padahal ya, coba kalo tahu pasti mampir buat cobain kuliner khas..hehe..

Btw, nice info!

berarti emang cocok kalau misal diajak walking tour. Di semarang ada jasa walking tour yang menawarkan beberapa rute. Jadwalnya 3x tiap minggu dengan rute yang sudah dijadwalkan. Salah satu rutenya adalah pecinan semarang. Rute ini juga menyusuri pasar gang baru. Banyak cerita menarik tentang pecinan semarang. Tentu saja berkaitan dengan cerita budaya dan sejarah pecinan.

Pasar semawis identik dengan kulinernya hanya buka malam hari pada akhir pekan, sedangkan pasar gang baru buka setiap hari dari pagi hingga siang hari.

ayo ke semarang lagi kak πŸ˜€

Beberapa kali ke Semarang tapi makanan di atas belum ada yang aku icip πŸ™ makanan ini cuma ada di Pasar Gang Baru saja kah? Penasaran sama sate keongnya deh

Selalu ada alasan untuk saya datang dan datang lagi ke Semarang, tapi biasanya karena alasan photography. Walaupun bukan pecinta kuliner, sepertinya di kunjungan saya berikutnya di Semarang boleh juga nih mampir ke gang pasar baru. Terimakasih untuk rekomendasi icip icipnya yang pastinya menggoda selera …

Waah, mbak tuty suka foto-foto juga yaa. Di semarang itu juga kaya akan cerita bersejarah yang bisa diketahui. Cocok sekali untuk memasukkan cerita-cerita tersebut dalam sebuah foto yang kita ambil πŸ˜€

kuliner pasar gang baru ini bikin ingin segera beli tiket ke semarang ya. Suasana pagi dengan jajanan tradisional khas begini bikin pagi lebih indah jika hanya sekedar dilewatkan.

Dari makanan-makanan yang diceritakan di atas, aku baru nyoba pecel itu pun yang biasa tanpa Semanggi-nya, karena makan pecel di Semanggi pun belum pernah hehe. Sama Lumpia itu enak bener ya walau awal-awalan nyoba Lumpia ga suka karena bau rebungnya yang macam (maaf) toilet terminal. Tapi makin kesini makin cinta sama Lumpia mungkin waktu itu yang masak baru pertama kali masak lumpia kali ya.

Jarang banget ditemukan pecel semanggi. Di Semarang saja hanya ada beberapa.

Kalau tentang lumpia, mungkin makannya di tempat yang salah. Di semarang banyak tempat menjual lumpia yang enak πŸ˜€

Postingan yang sungguh menggoda! Deskripsi dan foto-fotonya bagus!
Dari semua kuliner di atas, baru pernah makan lumpia Semarang. Awalnya takut mau nyoba karena bau, tapi ternyata enak.
Btw, es gempol pleret ini hanya ada di Semarang kah, Mas Vai?

Makasih kak lisa telah berkunjung ke sini πŸ˜€
Lumpia semarang emang terkenal memiliki rasa yang enak dan manis.
Es gempol pleret tidak hanya di semarang, di Solo, dan Jepara juga ara es gempol pleret

Saya belum pernah ke Semarang nihhhh. Tapi kalau nanti ada rencana ke sana kuliner di Pasar Gang Baru gak bakal terlewat deh. Penasaran banget sama Kue Moho dan Kue Kuk heheheh

Telusuri bukan komunitas, tapi media kak. Salah satu kegiatannya adalah sekolah telusuri. Menelusuri pasar gang baru adalah itu acara sekolah telusuri. Kalau mau gabung bisa ikut sekolah telusuri. Bisa cek infonya di IG @ayotelusuri kak

Iya, jajanan di oasar gang baru harganya sangat terjangkau kak πŸ˜€

Tahun lalu ke Semarang, tidak sempat ke Pasar Baru ini. Padahal kulinernya kesukaan aku banget tuh, ada kue Ku lagi.
Mesti colek pak Su..nih untuk ke Semarang lagi.

Pasar Gang Baru memang bukan destinasi wisata utama di kota semarang. Jadi seringkali terlewatkan begitu aja. Banyak hal bisa ditemui di Pasar Gang Baru dan kawasan pecinan semarang. Semoga bisa ke semarang lagi kak πŸ˜€

Waktu ke Semarang tidak sempat menelusuri kuliner di Pasar Gang Baru. Karena waktunya, mepet dan tidak tau kalau disana banyak kuliner yang menarik. Kebetulan parnert gw waktu itu ga suka kulineran, jadi ke skip. Lain kali kalau ke Semarang lagi wajib masuk list nih hehehe

Di semarang banyak tempat kuliner enak dan khas. Salah satunya di Pasar Gang Baru yang terletak di kawasan Pecinan Semarang. Di Pecinan semarang, setiap jumat, sabtu, dan minggu malam ada pasar semawis. Pasar ini juga menjajakan aneka macamu kuliner πŸ˜€

Ohh maay, aku bacanya pas lunch time. Padahal kantorku deket ke pasar baru , ga pernah kulineran di sana. Pasti seger deh kalau minum es gempol pleret sambil ngemil kue kuk. Kapan kita kulineran?

favorit aku rebung. kalau diapain aja teteup enak. hehe asal jago olahnya. tapi yang jadi pertanyaanku, kenapa ya jajanan pasar jawa itu seperti Kue Moho dan Kue Kuk sering ditemui walaupun bentuknya yang berbeda, manis dan padat

Rebung emang gitu, ga bisa ngolah, rasa yang dihasilkan bakal terasa aneh πŸ˜€
Itu emang kue yang sering dibuat oleh etnis tionghoa. Jadi yaa bisa dibuat siapa saja. Jadi bakal lebih mudah ditemui di pasar-pasar tradisional

Kenapa aku membaca ini setelah berkunjung ke Semarang huhu

Nanti kalau ke Semarang lagi insyaAllah akan dicoba. Penasaran banget sama kue kuknya. Dari tampilannya sih sepertinya enak hehe

Kalau ke Semarang, sempatkan untuk berkeliling kawasan pecinan. Pada pagi ada bisa ke Pasar Gang Baru, sedangkan pada jumat, sabtu, dan minggu malam ada pasar semawis di kawasan pecinan. Pasasr semawis banyak menjual aneka kuliner πŸ˜€

Kuliner Pasar Gang Baru di Semarang bikin jadi pengen coba semua makanannya, setiap daerah pasti punya tempat-tempat kuliner khas tradisional masing-masing daerah. kita bangga dengan keberagaman kuliner yang ada di Indonesia.

aku hampir habis akal kalo ke semarang mau kemana? berkat baca ini aku punya tempat referensi baru, makasih Rivain.

Es gempol pleret menyita perhatianku, terlihat menarik. Pecel semanggimu bikin perut dan dompet berdecak kagum. Suka banget sama tulisan Rivai. Rapih, serapih hasil jepretannya. Mantap

sebetulnya lebih menyenangkan jika bertanya langsung kepada orang lokal, karena mereka bisa memberikan masukan tentang tempat-tempat yang bisa dikunjungi dan dicicipi kulinernya.

Kalau ke pasar gang baru, mesti harus cicipi segala kuliner yang ada di sana. Harganya masih sangat terjangkau.
terima kasih telah singgah di sini πŸ˜€

Aku mau bookmaaark inindeh, mana tau one day bisa stay agak lama di semarang
Inceranku dari dulu kalau ke semarang itu ya gempol pleret, soale aku tunpenasaran banget ama bunder2 yang warna jambon jambonnya itu loh, aku pingin ngerasain langsung rasanya segimana manis hiks

Kemlecer

Trus klo kue moho di pasar kampung halamanku ini dulu banyak loh, ya murip bakpao cuma bagian merah merahnya banyak n bentuke agak mbedani dari bakpao

tidak hanya di semarang, es gempol pleret juga ada di kota lainnya. salah satunya Solo. Semoga bisa stay di semarang lebih lama. sehingga punya banyak waktu untuk kulineran di semarang πŸ˜€

Bentuk emang mirip bakpao. Awalnya aku kira ini bakpao dengan versi lain. Eh, ternyata beda. Kue moho juga banyak ditemui di klenteng atau vihara sebagai persembahan untuk dewa.

Zaman masih tinggal di Surabaya beberapa kali lihat yang jual pecel semanggi. Emang ini pecel kayaknya udah nggak banyak ditemukan lagi. Sudah jadi barang langka.
Wisata di pasar gang baru oke juga nih kalo ke semarang. Hahah.

Pecel semanggi di semarang hanya ada beberapa saja. Tidak banyak dibandingkan dengan pecel biasanya.
Pasar gang baru dan pecinan semarang punya cerita menarik untuk dikulik kak πŸ˜€

Penelusuran dari mulai sejarah dan kulinernya lengkap. Dan yang bikin penasaran rasa es pleret bu yanti yang menggoda. Semua harganya terjangkau pula, cocok nih buat yang suka blusukan.

Pasasr Gang Baru memang jadi salah tempat yang cocok untuk blusukan, khususnya ketika berada di Pecinan.
kelak bisa datang ke sini.
terima kasih telah singgah πŸ˜€

Pasar yang sangat meriah. semua kuih dan makanan tu belum pernah nampak lagi. rare. tapi pecel tu sedap. ada juga di Malaysia tapi mungkin bahan-bahannya berbeza.

OMG OMG OMG CORONA SEGERALAH BERLALUUUU AGAR KU BISA MENGUNJUNGI SEMARANG UH ya ampun ngeces banget liat pecel semangginya duhlalalalaaaa ini lagi nyepi pula hahaha

Semoga keadaan bisa kembali normal lagi kak dan terbebas corona.

Di semarang masih banyak pasar tradisional. Bisa dibilang benar-benar tradisional lengkap dengan jajanan pasarnya. Jadi bisa blusukan pasar sambil kulineran.

Kalau butuh info tentang semarang, bisa tanya2 ke saya πŸ˜€

waaahhhh, aku tuh sering banget lewatin semarang kalo sedang mudik ke solo mas. tp slama ini ga prnh mampir. cuma lewat. jd ga gitu tau makanan2 di sana. itu pecelnya kayak enaaaak bangetttt :D. es gempol pleret ada di solo juga?? aku kudet berarti ;p. ga pernah tau.. yg solo sih sbnrnya suamiku πŸ˜€ .

kalo sdg traveling aku paling suka masuk ke pasar2 gini, apalagi kalo banyak cemilan. uwaahh bisa kenyang itu icip sana sini :D.

rebung itu selalu enak sih dimasak apa aja. kalo ama mama, rebung biasa digulai.. mamaku org batak, biasanya gulai rebung slalu jd fav keluarga kami. tp dijadiin isi lumpia aku jg suka. pak suami pernah bawain pas dinas ke semarang. enak memang. sayang ga tahan lama yaa. hrs segera di makan.

Semarang memang sudah biasa cuma dilewati aja mbak. Padahal banyak yang bisa dikunjungi dan dicicipi mbak πŸ˜€

Di semarang banyak pasar tradisional dan jajanan pasarnya. Jadi bisa bisa blusukan sekaligus kulineran.

Di solo juga ada es gempol pleret mbak. Rasanya tidak jauh beda. Lumpia memang ga bisa bertahan lama. Jdi mendingan langsung dimakan aja.
Ibuku juga sering masak sayur rebung.

Ayo main ke semarang mbak fanny πŸ˜€

Leave a Reply