Menanti Senja

by Rivai Hidayat
Minggu, 6 Oktober 2013, sekitar pukul 08.30, saat itu aku lagi nongkrong bareng teman-teman kampung. Kita ngobrol banyak hal, mulai dari olahraga, kegiatan masing-masing, hingga masalah fotografi. Kebetulan aku dan adik sepupuku yang bernama Rusli suka dengan fotografi. Topik pembicaraan beralih ke sunrise dan sunset. Beberapa hari ini sunrise dan sunset sedang bagus banget. Ketika sunset, matahari terlihat sangat menawan dengan warna orange-nya. Sinar orange yang mempesona untuk dinikmati. Akhirnya temanku yang bernama Ary menawarkan sebuah spot untuk mengabadikan momen senja. Akhirnya kita setuju untuk ke tempat itu sore nanti. 

Menanti Senja

Still Waiting
 Waktu telah menunjukkan pukul 15.30. Kami menyiapkan semua keperluan untuk memotret momen senja sore ini. Termasuk kamera digital dan kamera handphone juga. Aku dan Rusli berangkat menuju tempat itu. Sedangkan Ary menunggu di sekitar tempat tersebut. Akhirnya kita sampai juga. Kita bertiga berada di area gedung kesenia Jawa Tengah yang terletak di kawasan PRPP Semarang. Kebetulan Ary termasuk komunitas yang sering nongkrong di sana. Sehingga kami tidak merasa kesulitan untuk keliling daerah itu. Sore itu waktu sudah menunjukkan pukul 16.30, sinar matahari masih teras terik. Suasana di sekitar gedung juga sepi. Karena sore itu tidak ada kegiatan. Apalagi gedung kesenian juga masih dalam tahap renovasi. Gedungnya sangat megah, namun sepi pengunjung dan penggunaan. Hal itu disebabkan karena gedung ini jauh dari pusat kota. Sehingga masih sedikit masyarakat yang mengetahui gedung ini. 

Senja pada tanggal 6 Oktober 2013

Hari pun mulai beranjak sore. Tanda-tanda senja mulai tampak di ufuk barat. Aku dan Rusli sedang mencari tempat yang pas. Sedangkan Ary mulai menikmati senja sambil ditemani alunan musik. Gedung itu berbatasan dengan rawa-rawa dan dekat laut serta pantai Marina Semarang. Sehingga angin laut sudah terasa. Suasana sangat tenang sekali. Suasana yang tepat untuk menikmati senja.

 

Senja di Pantai Pok Tunggal Yogyakarta, 12 Oktober 2013


Akhirnya penantianku untuk menikmati senja berakhir sudah. Senja sore itu mulai menampakkan pesonanya. Senja yang sangat cantik. Cahaya temaran senja terlukis di langit luas. Tak hanya di langit, cahaya temaran senja juga terlukis dalam lautan. Cahaya temaran senja mulai menuntunku untuk menikmati keindahannya. Tanpa bisa mengutarakan keindahan dalam bentuk kata-kata. Keindahan itu tak harus diungkapkan dalam bentuk kata-kata, termasuk senja. Senja memang terjadi dalam beberapa menit. Namun kehadirannya selalu saja dinanti-natikan oleh para penikmat senja. Hai kamu yang ada disana, lain kali kita berbagi senja yaa. Oyaa, perlu kamu tahu, kemarin aku berbagi senja dengan dengan orang yang baru kenal dan di tempat yang ga aku duga sebelumnya. 
Senja di Pantai Banyu Tibo, Pacitan 13 Oktober 2013

You may also like

0 comment

christina anggreani October 17, 2013 - 4:11 am

wuihhh foto yang terakhir mantepp…. suka bangett sayaaa ^^
dirimu masih utang sepotong senja ya adekkkk… hahahaha

ayokk kapan2 hunting foto bareng 🙂 hehehe

Reply
Rivai Hidayat October 18, 2013 - 3:50 am

saya juga suka foto itu..hehehe
iyaa…ga bakal lupa kok…santai aja..sepotong senja untuk christina 🙂

ayolah….emang rencana dari dulu jga gitu 😀

Reply
ropesta sitorus October 20, 2013 - 8:25 am

nimbrung ahh, ini semacam "sepotong senja untuk pacarku" by SDA ya, hehehe..
btw salam kenal Rivai, aku Pesta, temannya Titin. Sedang berusaha ikut tantangan Rabu Nge-post ini.
*tapi sudah gagal pada pekan pertama dan kedua. hehehe..

Eniwei, aku senang baca blog kalian dua nih. Semacam memotivasi untuk rajin nulis. Hehehe..

Reply
Rivai Hidayat October 21, 2013 - 9:43 pm

sepertinya begitu, mungkin gara-gara kebetulan kita suka senja. tapi aku malah belom pernah baca novel "sepotong senja untuk pacarku" by SDA. ntar deh, kapan2 cari thu novel 😀

aku rivai, trima kasih udh mmpir di blog aku. salken yaa =))
kita berdua (aku dan titin) kebetulan suka imajinasi tapi aku ga pernah sampai dalam bentuk artikel. kalo si titin suka nulis tapi untuk pribadi, jarang di post. akhirnya kita buat kesepakatan buat ngepost tiap hari rabu. dan sekarang kita sebut Rabu Nge-Post 😀

oyaa…jangan sebut sebagai tantangan, soalnya kita ngepost cma untuk berbagi cerita dan berbagi pengalaman, bukan untuk sebuah tantangan.
selamat bergabung, mari kita sukseskan Rabu Nge-post
*serasa lagi pidato ala SBY 😀

Reply

Leave a Comment