Aku langsung menghubungi Mimi ketika ada info tentang perjalanan ke Pangalengan. Tanpa menunggu lama, dia langsung menyetujui ajakanku untuk ikut dalam perjalanan tersebut. Mimi merupakan temanku yang berasal dari Gorontalo. Kebetulan ada rencana untuk melakukan perjalanan ke Pulau Jawa di waktu yang berdekatan dengan perjalanan ke Pangalengan. Dia sudah lama dan sedang mencari teman untuk melakukan perjalanan ke Pangalengan. Sebuah kebetulan KUBBU akan mengadakan perjalanan ke Pangalengan.
KUBBU adalah singkatan dari Klub Blogger dan Buku. Klub ini berdiri sejak tahun 2015 dan merupakan bagian dari Komunitas Backpacker Jakarta. KUBBU menjadi wadah bagi anggota Backpacker Jakarta yang memiliki hobi menulis blog dan membaca buku. Buku, cerita, dan sebuah perjalanan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Salah satunya pendiri KUBBU adalah Bang Derus yang juga merupakan seorang blogger. Tidak mengherankan jika sebagian besar anggota KUBBU merupakan seorang blogger. Sebetulnya KUBBU tidak terbatas bagi mereka yang sudah memiliki blog dan aktif sebagai blogger, tetapi siapa saja yang ingin belajar menulis bisa bergabung ke dalam KUBBU.
Perjalanan Menuju Pangalengan
Jumat, 18 Oktober 2019 pukul 20.00, aku memulai perjalanan dari tempatku yang berada di Bekasi menuju lokasi titik kumpul menggunakan kereta commuter line. Lokasi titik kumpul di Sekretariat Backpacker Jakarta yang berada di daerah Cawang. Tidak jauh dari Markas Kodam Jaya Jayakarta. Sekitar pukul 22.00, aku tiba di lokasi tempat kumpul. Saat itu sudah mengabari Leni yang jadi narahubung dalam perjalanan ke Pangalengan. Sambil menunggu peserta lainnya, aku berkenalan dengan Miko dan Achi. Mereka berdua juga ikut dalam perjalanan ke Pangalengan.
Baca Juga: Sunrise Point Cukul dan Petualangan di Pangalengan
Semua peserta sudah berkumpul dan bus juga sudah siap. Termasuk Mimi yang mengajak serta mamanya dalam perjalanan ini. Usia beliau sudah lebih dari 60 tahun, tapi sangat antusias mengikuti perjalanan ini. Kami berdoa terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan. Bus langsung melaju memasuki jalan tol kota dan kemudian mengarah ke arah Cikampek. Di Cikampek lalu lintas tersendat. Ini sudah jadi pemandangan yang biasa ketika melintas di jalur ini. Terlihat banyak peserta sudah tertidur dalam perjalanan ini.
Pangalengan berada di selatan Kota Bandung. Perjalanan semakin menyenangkan ketika melewati jalur pegunungan dengan jalan yang berkelok-kelok. Hawa dingin mulai menyergap kami. Padahal pintu dan jendela sudah tertutup rapat. Udara semakin dingin ketika kami tiba di Sunrise Point Cukul pada pagi hari sebelum matahari terbit. Itu menjadi lokasi pertama yang kami kunjungi ketika berada di Pangalengan. Kami beranjak menuju area perkebunan teh dan Rumah Bosscha. Di sore hari perjalanan berlanjut menuju sebuah homestay yang letaknya tidak jauh dari Situ Cileunca. Di hari pertama ini aku mulai berkenalan dengan peserta lainnya.
Seperti perjalanan pada umumnya, kami selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun, yang selalu menyenangkan adalah bertemu dan berkenalan dengan orang-orang yang menjadi teman seperjalanan kita. Pada acara malam, salah satu anggota KUBBU mengajak semua peserta untuk berkumpul di ruang tengah. Kami diajak bermain sebuah permainan untuk menambah keakraban antar peserta. Nama permainannya adalah Sebut Nama Temanmu.
Aturan permainan ini adalah setiap peserta diharuskan mengenalkan dirinya. Mulai dari nama, asal atau tempat tinggal, hingga informasi lainnya. Aku kira ini bakal mudah. Hanya perlu berkenalan pada umumnya. Ternyata dalam perkenalan itu, kami juga diharuskan menyebutkan nama, dan tempat tinggal peserta yang sudah mengenalkan diri mereka sebelum kita sesuai dengan urutannya. Ini bagian tersulitnya. Kami mesti mengingat nama dan tempat tinggal peserta lain. Ada hukuman yang akan diberikan jika tidak bisa memperkenalkan peserta lainnya.
Kami duduk melingkar dan urutan permainan dimulai dari salah satu anggota tersebut kemudian mengarah ke arah berlawanan dengan jarum jam. Aku duduk di urutan tengah. Ada sekitar 15 nama beserta tempat tinggalnya yang mesti aku ingat dan sebut ketika giliranku tiba. Mengingat nama tidaklah sulit, tinggal lihat wajah orangnya dan langsung hafalkan nama peserta tersebut.
Bagian tersulitnya adalah menyebutkan tempat tinggal peserta yang berasal dari Jakarta. Bagi yang tinggal di Jakarta memang diharuskan secara detail tempat tinggalnya. Seperti Kemanggisan, Kebon Jeruk, dan Kalideres. Bagi aku yang bukan orang Jakarta, tentu ini menjadi kesulitan tersendiri bagiku. Namun, aku tetap bisa melewati permainan ini dengan lancar dan tanpa terkena hukuman. Dari permainan ini aku jadi tahu ada beberapa orang yang juga tinggal di Bekasi. Antara lain adalah Bang Wira dan Okta.
Aku sering melihat berbagai permainan dalam sebuah acara. Namun, ini merupakan pengalaman pertamaku ikut dalam permainan Sebut Nama Temanmu. Menurutku permainan ini sangat bagus dan cocok digunakan dalam sebuah acara yang diikuti oleh orang-orang yang baru pertama kali ketemu atau gabung dalam sebuah komunitas. Permainan bisa menjadi media untuk berkenalan dan menjadi lebih akrab dengan orang lain atau anggota lain dalam sebuah komunitas.
Dalam sebuah acara, biasanya orang akan cepat lupa dengan nama orang-orang yang ditemui begitu acara selesai. Beberapa orang merasa tidak memiliki kesempatan untuk berkenalan dengan peserta lainnya. Entah dia malu, tidak tahu cara untuk memulai sebuah obrolan, atau malah sibuk dengan kegiatannya sendiri dan mengabaikan orang lain. Namun permainan ini beda, semua peserta mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkenalan dan mengenalkan teman-temannya. Perjalanan di Pangalengan berlangsung selama dua hari. Setelah perjalanan itu aku akrab dengan beberapa peserta dan sempat ketemu beberapa kali dalam sebuah kesempatan. Sejak perjalanan di Pangalengan aku mulai gabung dengan WhatsApp Group KUBBU. Pangalengan menjadi titik awal aku mengenal KUBBU secara langsung.
Kupat Tahu dan Arisan Blog KUBBU
Pada akhir tahun 2019 aku balik ke Semarang. Selama berada di Bekasi aku tinggal di mess yang disediakan oleh kantor. Pada bulan April 2020 aku kembali lagi ke Bekasi. Saat itu kasus penularan virus korona mulai meningkat dan mewabah seluruh wilayah Indonesia. Jakarta dan sekitarnya menjadi pusat penularan virus korona. Pada bulan April 2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)—kemudian disebut PPKM—mulai diterapkan di Jakarta dan beberapa wilayah Indonesia. Mulai saat itu semua kegiatan dihentikan. Sejak saat itu pula KUBBU tidak dapat mengadakan acara atau pertemuan secara tatap muka.
Pada awal tergabung dalam KUBBU, aku sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di WhatsApp Group. Salah satunya adalah kuis Kupat Tahu. Kuis ini diadakan setiap hari Senin mulai dari pukul 20.00-selesai. Acara ini dipandu oleh Moses dan Leni. Mereka berdua menyebut diri mereka sebagai Tukang Kupat Tahu. Sedangkan para peserta adalah pembelinya. Soal dan pertanyaannya bagaikan menu yang telah diracik dan siap dijual kepada para pembeli.
Kuis Kupat Tahu berisi pertanyaan yang dibagi dalam beberapa tema. Seperti seni, pengetahuan umum, buku, film, dan tokoh. Aku paling kesulitan jika soal berkaitan dengan buku dan film. Kurangnya referensi buku dan film menjadi salah satu penyebabnya. Soal yang dibawakan bisa dalam bentuk pilihan ganda, jawaban singkat, atau pilihan benar-salah.
Baca Juga: Lawatan ke Tebing Tinggi
Tidak hanya jawaban yang tepat yang akan diberi poin dalam Kupat Tahu, tapi kecepatan akan menentukan besarnya poin yang didapat. Saling adu cepat inilah yang membuat Kupat Tahu semakin seru dan menarik. Bahkan kecepatan menjawab menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan peringkat pemenang. Tukang Kupat Tahu akan memberikan waktu kepada para pembeli untuk mencari jawabannya. Kecepatan menemukan jawaban dan kecepatan sinyal sangat berpengaruh dalam Kupat Tahu.
Bagi pembeli yang mendapatkan skor tertinggi dan cepat dalam menjawab hingga akhir permainan akan mendapatkan hadiah yang sudah disediakan oleh Tukang Kupat Tahu berupa uang digital atau buku. Banyak hadiah yang berasal dari donasi anggota KUBBU. Baik itu berupa uang digital, maupun buku. Seingatku aku belum pernah memenangkan Kupat Tahu. Teman-teman KUBBU sangat cekatan dalam permainan kuis ini. TIdak masalah belum pernah menang, tapi setidaknya ikut meramaikan dan memberikan perlawanan sengit kepada pembeli yang lain.
Arisan Blog KUBBU menjadi kegiatan yang selalu aku ikuti. Jadi setiap peserta diwajibkan untuk menyetorkan tulisan yang ditulis di blog masing-masing sesuai dengan jatah giliran kelompoknya. Peserta akan dibagi dalam beberapa kelompok dan nanti akan diundi untuk menentukan urutan setor tulisannya. Bentuk tulisannya bebas. Bisa berupa cerita, artikel, puisi, atau sebuah cerita pendek. Bahkan ada yang pernah menulis cerita lebih dari 10.000 kata.
Aturan lainnya adalah peserta juga diharuskan untuk membaca dan memberi tanggapan tentang tulisan yang telah disetorkan di kolom komentar di blog tersebut. Sebagai seorang blogger, aku selalu membaca dan memberikan tanggapan setiap cerita milik peserta. Tidak sekadar tanggapan yang menggugurkan kewajiban sebagai peserta, tetapi tanggapan positif dan detail-detail yang ada pada ceritanya. Ada hukuman bagi peserta yang tidak menyetorkan tulisan dan menanggapi tulisan peserta lain.
Baca Juga: Terinfeksi Virus Korona (?)
Aku sangat mengapresiasi kegiatan Arisan Blog ini. Kegiatan ini mengajak peserta untuk terus berkarya melalui tulisan. Setiap tulisan dan tanggapan yang aku tulis di kolom komentar peserta lain merupakan bentuk komitmenku dalam mengikuti Arisan Blog dan mendukung teman-teman untuk terus berkarya. Rasanya sangat menyenangkan ketika bisa membaca tulisan dengan berbagai sudut pandang dan pengalaman dari penulisnya.
Arisan Blog juga menyediakan hadiah berupa uang bagi peserta yang paling aktif setor tulisan dan menuliskan tanggapannya. Aku beberapa kali menang dalam Arisan Blog, tapi hadiahnya selalu aku bayarkan untuk kas KUBBU. Aku ikut Arisan Blog karena aku suka. Jadi hadiah uang aku setorkan untuk kas KUBBU yang bisa digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan KUBBU ke depannya. Dari KUBBU untuk KUBBU.
Pada akhir tahun 2020, aku ada pekerjaan di Kabupaten Kapuas Hulu. Sekitar enam bulan aku berada di kabupaten yang terletak di ujung provinsi Kalimantan Barat. Jadwal pekerjaan yang padat dan sulitnya sinyal membuatku melewatkan kuis Kupat Tahu. Namun, aku selalu berusaha untuk mengikuti Arisan Blog dengan segala kesulitan yang aku hadapi. Aku yakin kedepannya teman-teman di KUBBU akan terus mengadakan Arisan Blog dan selalu mendukung setiap anggotanya untuk terus menulis dan berkarya.
Pada tahun 2022, PPKM mulai dilonggarkan. Masyarakat mulai melakukan aktivitas dengan protokol kesehatan. Teman-teman KUBBU kembali mengadakan kegiatan bareng secara tatap muka. Walaupun sekadar makan bareng, ngopi, ataupun acara kopdar. Ingin rasanya bisa ikut gabung, tapi sepanjang tahun 2022 aku lebih banyak menghabiskan waktu di Kota Semarang dan sekitarnya. Bukan lagi di Bekasi. Terlalu jauh untuk kalau mesti memulai perjalanan dari Semarang.
Sampai Ketemu di Kota Semarang
Tanggal 18 Februari 2023, KUBBU akan mengadakan perjalanan ke Lasem. Perjalanan ini merupakan Trip Based on Book KUBBU yang akan menelusuri jejak buku The Heritage of Lasem. Stasiun Semarang Tawang, Semarang dipilih sebagai lokasi titik kumpul peserta. Aku memang tidak ikut sebagai peserta dalam kegiatan ini. Hal itu dikarenakan pada tanggal itu keponakanku akan berulang tahun. Meskipun tidak ikut, sebisa mungkin aku akan menyediakan waktu untuk bertemu dengan teman-teman KUBBU sebelum mereka berangkat menuju Lasem. Sudah semestinya sebagai tuan rumah untuk menyambut kedatangan para tamu, apalagi teman-teman KUBBU. Sampai ketemu di Kota Semarang.
Cerita dari Komunitas
Semarang, 31 Januari 2023
20 comments
Permainan Sebut Nama Temanmu ini memang selalu menyenangkan dan bikin degdegan takut lupa, biasanya pas ulang tahun suka ada ini nih
Terima kasih sudah mendukung kegiatan-kegiatan KUBBU, semoga next time bisa ketemu ya mas
mungkin bakal jadi sebuat tradisi di Kubbu 😀
Semoga bisa ketemu, senang bisa gabung dengan Kubbu
Duh, 18 februari gak di Lasem lagi. Hahahahhaha
Kalau pas waktunya kan bisa ikut kopdaran bentar.
Keren komunitasnya, mas.
Wah, sebetulnya seru kalau bisa kopdar di lasem.
Sekitar tahun 2011/2012, aku ikut komunitas Blogger Buku Indonesia (BBI). Sampai sekarang masi aktif, cuma aktivitas online nya sudah gak seperti dulu lagi. Ternyata masih ada ya komunitas blogger buku yang masih aktif online nya seperti ini ^^
Komunitas blog cukup banyak dan berkembang. Namun, beberapa komunitas diisi oleh orang-orang yang sama. Komunitas kayak gini memang sangat cocok untuk pengembangan kemampuan dalam menulis blog
Seru juga ya ada perkumpulan kayak gini,nambah wawasan juga pertemanan,permainan di sini juga seru,ngadain kuis kupat tahu ,dan yang menang Mayan hadiahnya..walo belom menang .tetep semangat kk:D
Banyak manfaat yang bisa didapat ketika ikut komunitas yang punya ketertarikan yang sama. Minimal sapat teman dan pengetahuan baru.
Selalu semangat kalau ada kuis kupat tahu. Walaupun belum pernah menang
Mantap. Itulah enaknya punya banyak teman maya. Sekali ketemu hebohnya luar biasa. Padahal hanya sahabat dumay.
Sekarang perkenal dengan orang baru bisa dimulai dari mana saja. Kemudian jadi teman yang bisa saling mendukung
Hebat bisa langsung hapal nama orang.. Heheh aku mah kesulitan bang.
Bagi-bagi tips jg dong biar bisa sering menang arisan blog…..newbie nih aku baru mau mulai ikutan kalau nanti ada lagi.
Tinggal tandai saja wajah dan keunikan mereka. Kemudian hafalnkan namanya 😀
Biasanya aku mulai baca artikelnya begitu ketika dibagikan di grup. Yaa walaupun ga bisa terbaca dalam satu waktu, setidaknya sudah mulai dicicil. Jadi nanti ketika mendekati batas waktu, kita ga terburu-buru menyelesaikan bacaan artikelnya.
Ketika membaca di awal waktu postingan, sebenarnya kita memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk membaca setiap detail dalam artikel tersebut sehingga kita bisa menuliskan komentar yang bagus pada artikel tersebut.
Semangaat kak nurma!!
Ada peserta arisan blog yg menulis lebih dari 10.000 kata. Wow, koq kayaknya tau ya itu siapa. Wkwkwk
Anyway sampai bertemu di kota Semarang masvay, sebelum kita lanjut ke lasem. Heheh
Bacanya mesti santai dan tetap fokus karena saking panjangnya.
Sampai ketemu di semarang koh:D
Tulisannya Mas Broo selalu keren, rapi dan selalu punya cerita menarik, semoga nanti bisa ketemu Mas Broo di Semarang, sehat selalu dan salam kompak Mas Broo
Makasih mas rully.
Sampai ketemu di semarang =)
Seru ya mas memang permainan sebut nama itu. Bisa bikin langsung kenal sama peserta trip banget. Jadi makin akrab. Padahal tadinya banyak yang nggak kenal. Akhir2 ini susah banget mau ikut arisan blog. Takut nggak bisa nulis mana sekarang tiap sabtu ada kelas jadi sore pasti dah tepar banget. Wkwk semoga tahun ini bisa ikutan. kangen banget nulis blog lagi. Mau ikutan lomba ini aja aku lupa padahal dah niat ikutan. Haha
Apalagi aku yang baru ketemu sama sebagian besar peserta. Sangat membantu untuk saling mengenal 😀
Arisan blog memang ounya daya tarik tersendiri. Baik ketika menulis, atau memberi tanggapan pada tulisan yang lain.
Aku bikin artikel ini sekitar enam jam. Tapi sebelumnya menyiapkan apa saja yang mesti ditulis dalam artikel.
Semangat kak Leni agar bisa update tulisan secara rutin 😀
Seru amat komunitasnyaaa . Dan pas baca permainan yang sebut nama temenku, aku langsung tertarik ❤️. Bisa banget nih buat referensi kalo diminta bikin games . Aku termasuk yg susah kalo inget nama orang mas, apalagi disuruh inget rumahnya wkwkwkwkk. Bisa2 aku paling banyak dihukum sih.
Game ini bakal menyusahkan bagi mereka yang dapat urutan terakhir. Berasa seperti menghafal semua orang 😀
Kalau baru ketemu wajar kalau susah ingat, kalau udah beberapa kali ketemu bisalah diingat nama dan tempat tinggalnya 😀