705
“Catatan perjalanan ini memang diakhiri dengan sebuah tanda baca titik. Namun tidak untuk semua pengalaman dan kesan selama perjalanan ini. Pengalaman, kesan, cerita, tawa, canda dan kehebohan akan selalu kita kenang untuk selamanya.”
“Bang, jadi kita mau kemana dulu ni?”, tanyaku pada bang Sulham sambil membuka peta
“Kita ke Tugu Jogja dulu, ntar langsung ke kawasan keraton. Lanjut ke Kotagede.” jawab bang Sulham
“Oke deh bang Sulham, kita ngikut bang Sulham aja :D”,lipat peta lalu masukin ke tas.
![]() |
Yeaayy…Kita di Keraton!!!! |
Obrolan santai kita sebelum memulai acara fun city explore. Acara yang merupakan bagian dari rangkaian acara Gathering Nasional (Gathnas) Backpacker Indonesia ke-3 yang diadakan di Yogyakarta pada tanggal 23-24 Mei 2015. Fun city explore dilakukan secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga orang. Aku sekelompok dengan Bang Sulham dari Regional Jabodetabek dan Fika dari Regional Surabaya. Kita bertiga tergabung dalam kelompok 23. Kita bakal meng-ekplore sebagian kota Jogja mulai dari Tugu Jogja, Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Alun-alun Kidul, Plengkung Gadhing, Makam Raja-Raja Mataram di Kota Gede hingga Youth Center sebagai tempat finish-nya. Kita tidak sendiri, kita bakal bareng tiga kelompok lainnya. Yaitu kelompok 5 dan kelompok 14. Kelompok 5 terdiri dari Andri (Jabodetabek), Didi (Bandung) dan Anggi (Semarang). Sedangkan kelompok 14 ada Doni (Jabodetabek), Alett (Semarang), dan Raisa (Bandung). Sebetulnya masih ada satu kelompok lagi, namun aku lupa kelompok berapa *maapkan aku yang melupakan kalian begitu saja :’( .
![]() |
Menuju Tugu Jogja |
![]() |
Malioboro!!! |
“Bang Sulham, kita ke Tugu Jogja naik apa?” tanyaku pada bang Sulham.
“Kita jalan kaki aja, deket kok”. Jawab bang Sulham sambil menunjukkan arah di peta.
Setelah diamati emang dekat sih, tapi entah kalo kita jalan kaki. Kita mulai menyusuri jalanan kota Jogja dengan jalan kaki. Jalanan yang tak terlalu lebar bisa kita lewati dengan santai. Terus berjalan tanpa menghiraukan panasnya terik matahari siang itu. Seolah-olah tubuh ini dengan cepat menyesuaikan diri dengan panasnya Jogja. Setelah menyusuri berberapa jalan, akhirnya kita sampai di Malioboro. kita foto bareng di papan nama jalan Malioboro, kiar kayak orang-orang. Katanya sih belum ke Malioboro kalo belum foto di papan nama jalan itu. Katanya sih gitu, entah kata siapa. Dari Malioboro, kita tinggal menyusuri satu jalan lagi untuk bisa sampai di Tugu Jogja. Tetap semangat untuk mencapai segera sampai di Tugu Jogja. Sesampainya di Tugu Jogja, kita disambut oleh panitia yang telah bersiap-siap dengan sebuah tantangan. Tantangan tak terlalu sulit sih, sehingga kita bisa menyelesaikannya dengan cepat. Kita beristirahat sejenak setelah jalan kaki dari Pura Pakualaman menuju Tugu Jogja. “Ehhmm…ternyata lumayan jauh juga, pppfftt”, gumanku.
Menuju Alun-Alun Kidul |
![]() |
Numpang Mobil Pick-up |
Setelah dari Tugu Jogja, kita akan melanjutkan perjalanan menuju kawasan Keraton Yogyakarta. Tidak terlalu jauh kok. Tapi kita juga ga bakal jalan kaki juga. Kita bakal naik bus untuk menuju ke keraton. Perjalanan bus lumayan cepat, jalan Malioboro masih terlihat lengang di siang ini. Kita langsung bergegas menuju Keraton. Siang itu keraton terlihat cukup ramai. Kita langsung menuju boothpanitia untuk meyelesaikan tantangan yang harus kami kerjakan. Kelompokku mendapatkan tugas untuk berfoto barsama abdi dalem Keraton Yogyakarta. Para abdi dalem sangat bersahabat dan bersedia diajak berfoto. Tak lupa ucapan terima kasih kita haturkan karena telah dibantu.
Plengkung Gadhing |
![]() |
Numpang Mobil Pick-up |
Setelah dari keraton, kita menuju Taman Sari. Cukup dengan berjalan kaki, jarak kedua tempat ini yang relatif dekat. Didepan pintu gerbang Taman Sari, panitia sudah bersiap-saiap untuk memberikan tantangan kepada kita. Lagi-lagi tantangan bisa kita selesaikan dengan sangat cepat. Kita beristirahat sejenak sambil menunggu kelompoknya Alett dkk menyelesaikan tantangan mereka. Setelah semuanya kelar, kita langsung menuju Alun-Alun Kidul. Kita bakal makan siang disana. Bareng peserta lainnya. Kita tetap jalan kaki (lagi). Jaraknya memang tidak terlalu jauh dan kita jalannya rame-rame. Duuh, perut yang sedari tadi lapar akhirnya bisa diisi makanan. Santap siang kali ini terasa sangat istimewa. Bukan karena menu makanannya, tapi karena dengan siapa kita memakannya *tsaah. Kita tadi pagi baru ketemu, namun siang ini kita sudah santap siang bareng. Sungguh nikmat sekali khan.
![]() |
Jalan Kaki Sambil Menunggu Tumpangan Lewat |
Plengkung Gadhing, tempat check point selanjutnya yang harus kita. Letaknya dekat dari Alun-alun Kidul. Jadi kita bakal jalan kaki (lagi). Di tempat itu sudah ada bang Suluh yang bakal ngasih tantangan. Tantangannya ga sulit kok. Kita cuma disuruh foto groufie aja. Aah, tentu saja tantangan seperti itu bisa kami selesaikan dengan baik. Setelah semuanya selesai, kita buru-buru melanjutkan perjalanan menuju check point yang terakhir di Makam Raja-Raja Mataram di Kotagede. Jaraknya lumayan jauh. Biasa ditempuh dengan bus Trans Jogja atau bus kota. Kita mulai menunggu bus Trans Jogja, namun yang kita tunggu tak kunjung datang. Tiba-tiba ada mobil pick-up yang berhenti di lampu lalu lintas.
“Bang, mau kearah Kotagede yaa?” tanya Raisa pada sopir
“Iyaa mbak”, jawab kernetnya
“Kalo gitu kita numpang yaa bang?”, tanya Raisa lagi
“Iyaa mbak, silakan naik di belakang”, jawab si kernet
“Yeaayy….ayo buruan naik”, teriak kita secara bersamaa
Akhirnya kita dapat tumpangan. Mungkin juga berkat si Raisa yang bersedia untuk mencarikan tumpangan. Sepanjang perjalanan kita memanfaatkan momen tersebut dengan berfoto bersama. Kemudian mobil pick-up menurunkan kita didepan kawasan Kotagede. Selanjutnya kita akan berjalan kaki menyusuri jalanan Kotagede.
Kotagede merupakan sentra kerajinan perak di Yogyakarta. Tak ayal selama menyusuri jalanan Kotagede, kita bakal melihat barisan toko-toko yang menjual berbagai aksesoris dan kerajinan yang terbuat dari perak. Bahkan ada juga yang menjual batu akik. Tetep, dimana-mana lagi pada booming batu akik. Akhirnya kita sampai di Makam Raja-Raja Mataram. Seperti di check point sebelumnya, kita diharuskan mengerjakan tantangan dari panitia. Dengan tempo yang sesingkat-singkatnya, kami menyelesaikan tantangan tersebut. Suasana yang adem, berhasil membuat kami enggan untuk meninggalkan tempat yang juga terkenal dengan Masjid Agung Kotagede-nya itu. Namun kami sadar tempat finish yang masih jauh membuat kami harus segera bergegas. Kita harus kembali menyusuri jalanan Kotagede (lagi).
“Sa, ada mobil pick-upthu”, kata bang Sulham pada Raisa *sambil nunjuk mobil pick-up lewat.
“Iyaa bang Sulham”, jawab Raisa
Sambil memainkan jempolnya, Raisa berhasil menghentikan mobil tersebut. Akhirnya kita diberi tumpangan hingga keluar dari kawasan Kotagede. Yeaay, kita dapat tumpangan lagi. Lagi-lagi si Raisa yang mencari tumpangan. Bukan tentang gender sih, tapi memang cewe lebih mudah mendapatkan tumpangan daripada cowo. Kita tinggal jalan kaki menuju halte Trans Jogja. Tak terlalu rame, ada beberapa bule dari Tiongkok. Mereka sedang membicarakan kita menggunakan bahasa Mandarin *sok banget*. Terserah apa yang kalian bicarakan, toh kita juga ga tau apa yang kalian bicarakan. Bus yang kita tunggu akhirnya datang juga. Bus ini kan membawa kita menuju terminal Jombor. Tak ada yang istimewa ketika kita di bus Trans Jogja. Kecuali melihat Didi dan Raisa yang tertidur di bus. Mungkin mereka lelah.
Menyusuri Jalanan Kotagede |
Akhirnya bus sudah mendarat dengan aman di terminal Jombor. Kita akan menuju ke Youth Center, tempat finish fun city explore. Setelah bertanya kepada rumput yang bergoyang, *eeh maksudnya tukang ojek di terminal* beliau bilang kalo Youth Center dekat kok tinggal ngikuti jalan ini aja *sambil nunjuk jalan yang ga keliatan ujungnya. Akhirnya kita berjalan kaki untuk menuju kesana, sambil berharap dapat tumpangan (lagi). Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Akhirnya ada mobil pick-up yang dengan ikhlas memberikan tumpangan kita. Yaa tentu saja, yang berhasil menghentikan mobilnya si Raisa. Raisa menjadi bintang pada hari itu. Dia berhasil mencarikan kita tumpangan sebanyak tiga kali. Terima kasih Raisa. Kapan-kapan ngopi yuk *tsaah.
Foto dengan latar masjig Agung Kotagede |
Akhirnya kita sampai juga di Youth Center. Aku kira acara tantangan kelompok sudah selesai. Ternyata kita harus menulis acara fun city explore sebagai catatan perjalanan. Biasa ngetik catatan perjalanan sih, tapi ga biasa menulisnya diatas kertas dan harus cepat-cepat kayak gini. Aku mencoba menuliskan pengalaman kita selama perjalanan tadi. Tidak terlalu detail namun tetap pada konteksnya. Catatan perjalanan ini berhasil kita diselesaikan. Lumayan dapat satu setengah halaman. Catatan perjalanan ini memang diakhiri dengan sebuah tanda baca titik. Namun tidak untuk semua pengalaman dan kesan selama perjalanan ini. Pengalaman, kesan, cerita, tawa, canda dan kehebohan akan selalu kita kenang untuk selamanya.
![]() |
Menyusuri Jalanan Kotagede |
Jogja memang istimewa. Seolah-olah kita kehabisan kata bosan untuk menyusuri setiap bagiannya. Selalu ada yang baru untuk dikupas di kota ini. Entah kenapa kota ini berhasil menawarkan sesuatu yang berbeda untuk setiap pengunjungnya. Berhasil menarik mereka untuk mengunjungi kembali. Bagaikan hukum tarik-menarik, hukum ini juga berkerja ketika kita mengunjungi kota Jogja. Aah Jogja, kau selalu berhasil menawarkan pesona keelokan kotamu, ketenangan dalam serbuan hingar bingar kota, dan keriuhan dalam setiap senyuman.
0 comment
Mubeng Jogja sak mumete. Kita disuruh mubeng Jogja dengan uang 36 ribu, Mumet kan? hehe
Solusinya ya nebeng, aq juga punya cerita keseruan tentang nebeng PICK UP disini:
http://devidhede.com/2015/05/25/mubeng-jogja-sak-mumete-di-fun-city-exploring-gathnas-iii-bpi/
weww thanks rivai dan yg lain juga sudah menjadi teman seperjalanan yang menyenangkan^^, nebeng pick up tu memorable banget^^
nah..justru serunya disitu. ada cerita dibalik kita nebeng…hahhahaa
makasih kaka udah mampir. semoga kita jadi lebih sering nebeng pick up trus…hahhahaa
jadi inget tahun kemaren saya ke situ ke jogja bareng teman sma
ke Jogja lagi mbak Ratna…banyak tempat yang bisa dieksplore lho 😀
Makasih mbak Ratna karena telah mampir :))
kui kelompukku yang enggak disebut… paraahh paraaahhh…….