Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the soledad domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/masvayco/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Curug Gondoriyo: Lighting Waterfall di Kota Semarang - Rivai Hidayat

Curug Gondoriyo: Lighting Waterfall di Kota Semarang

by Rivai Hidayat
Awalnya aku terkejut ketika temanku bilang ada curug atau air terjun di Kota Semarang. Seperti yang diketahui, biasanya sebuah curug berada di daerah pegunungan, perbukitan, atau di sebuah kawasan karst. Sedangkan Kota Semarang bukanlah daerah pegunungan dan tidak memiliki kawasan karst. Jadi sangat sulit menemukan sebuah curug di Kota Semarang. Biasanya kami warga Semarang mesti ke Kabupaten Semarang atau ke Kendal terlebih dahulu untuk menikmati curug. Tapi kini, Kota Semarang memiliki destinasi wisata baru berupa curug. Yaitu Curug Gondoriyo.

Curug Gondoriyo

Curug Gondoriyo terletak di Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Curug ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dari pusat Kota Semarang dengan akses jalan masuk sebelum LP Kedungpane yang terletak di sebelah kanan jalan. Jalanan bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Curug ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Curug Gondoriyo. Curug Gondoriyo memiliki ketinggian sekitar 25 meter.

Aku bersama beberapa teman blogger diundang dalam acara ramah tamah oleh pengelola Curug Gondoriyo. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh rombongan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan potensi wisata yang ada di Curug Gondoriyo. Bapak Arifin selaku ketua Pokdarwis Curug Gondoriyo mengatakan bahwa Curug Gondoriyo sedang disiapkan agar bisa dibuka untuk umum mulai tanggal 9 Februari 2019.
Curug Gondoriyo di sore hari (Foto dari Mbak Ika)

Sambutan ramah dari pengelola membuat suasana menjadi lebih akrab. Makanan yang dihindangkan sangat spesial, yaitu nasi bledug. Nasi bledug merupakan makanan khas warga sekitar curug. Nasi bledug terdiri dari nasi, urap, tempe bacem, telur, dan peyek yang dibungkus menggunakan daun pisang dan daun jati. Sedangkan untuk minumannya dihidangkan wedang sinom. Wedang sinom merupakan air rebusan pucuk daun asam yang diolah bersama gula jawa. Wedang sinom sangat bagus untuk kesehatan, khusunya lambung.

Nasi Bledug

Yang menjadi daya tarik dari Curug Gondoriyo adalah light waterfall yang hanya bisa dinikmati pada malam hari. Curug Gondoriyo telah ditambahkan beberapa lampu yang menerangi curug. Lampu-lampu tersebut telah memberikan pesona dalam menikmati sebuah curug pada malam hari. Pengelola telah memasang lampu penerangan yang menjadikan suasana menjadi terang dan aman. Di area curug ini juga dilengkapi dengan beberapa kursi yang ada di taman. Selain itu juga terdapat sebuah jembatan yang terbuat dari bambu yang dilengkapi hiasan payung yang berwarna-warni. Jembatan ini juga menjadi tempat yang tepat untuk menikmati Curug Gondoriyo.

Jembatan di Curug Gondoriyo
Salah satu sudut taman

Menjelang pembukaan sebagai destinasi pada tanggal 9 Februari 2019 esok, pengelola curug telah melakukan banyak perbaikan di sekitar area curug. Mulai dari pembangunan kamar mandi, area parkir, akses menuju curug, hingga penataan taman. Sedangkan fasilitas mushola bisa menggunakan mushola desa yang letak tidak jauh dari curug. Hal ini demi keamanan dan kenyamanan para pengunjung curug. Pengelola Curug Gondoriyo sangat serius untuk membuat curug ini menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Semarang dan menggerakan roda perekonomian warga sekitar.

Curug Gondoriyo
Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Semarang.
Jam Buka: 09:00-17:00 dan 19:00-22:00
Tiket Masuk: Rp 10.000/orang (gratis Wedang Sinom)

You may also like

14 comments

Nasirullah Sitam February 8, 2019 - 12:58 am

Wedang sinom-nya kalau diseduh pas lagiujan enak kataknya mas.

Reply
Rahmi Aziza February 8, 2019 - 5:11 am

Apiik ik warna-warni, deket banget nih sama rumah mertua. Kemaren mau ke sana maju mundur, bawa bayi soale, akses jalannya bagus ngga?

Reply
Dewi Rieka February 8, 2019 - 5:31 am

Apik yaa, jalan masuknya jauh ngga Pai, hihi aku kan Pejalan Santai..#kemayu..

Reply
Rivai H February 8, 2019 - 5:59 am

Rasanya asam-asam gimana gitu mas. Tapi sangat enak dan bikin seger badan

Reply
Rivai H February 8, 2019 - 6:00 am

masuknya dekat mbak. yang penting hati-hati aja jalannya. Jalannya cukup terjal 😀

Reply
Rivai H February 8, 2019 - 6:02 am

akses jalannya bagus mbak, tapi mesti berhati-hati. Lumayan terjal 😀

Reply
Ika Puspita February 10, 2019 - 6:30 am

Kalo nggak hujan, asik juga main kesana malam-malam ya Pai. Bisa liat lighting waterfall nya

Reply
Aldhi Fajar February 12, 2019 - 6:23 pm

Kok bagus mas itu air terjunnya ada lampu warna warninya,,
harus dijadwalkan kesini nih,, hx sharingnya mas

Reply
Ella fitria February 13, 2019 - 3:12 am

waaa baru tahu kl semarang ada curugnya juga, hiks
btw itu nasi bledug bikin lapeer

Reply
Anugrahni February 16, 2019 - 3:03 pm

Wah ternyata ada curug juga di Semarang. Jadi pengen ke sana. Berarti lebih spesial kalau dikunjungi ketika malam ya mas karena ciri khas light waterfall nya itu? Penasaran juga pengen nyicipin wedang sinom nya 😀

Reply
Rivai H February 17, 2019 - 9:32 am

Iyaa, aku juga baru tahu kalau di semarang ada curug.
Nasi bledug-nya wajib dicoba 😀

Reply
Rivai Hidayat February 17, 2019 - 9:41 am

Sebaiknya datang ke sini pas sore hari. Mengingat lokasinya yang cukup jauh dari kota. Menikmati di waktu sore hari kemudian menikmati suasana malam harinya.

Wedang sinomnya sangat enak, aku aja nambah dua gelas 😀

Reply
Rivai Hidayat February 17, 2019 - 9:42 am

ayo mas berkunjung ke curug gondoriyo 😀

Reply
Rivai Hidayat February 17, 2019 - 9:43 am

Kalau tidak hujan, jalanan di sekitar curug juga aman untuk dilewati

Reply

Leave a Comment