Cerita Gathnas 4 Backpacker Indonesia

by Rivai Hidayat
Memasuki kawasan Cikarang kami disambut dengan kemacetan yang mengular. Mobil berjalan cukup pelan karena sedang ada pembangunan di jalan tol. Pagi itu kami sedang melakukan perjalanan menuju Kota Jakarta dalam rangka mengikuti acara Gathering Nasional (Gathnas) Backpacker Indonesia yang ke 4 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta. Bagiku, ini merupakan gathnas ketiga yang aku ikuti, setelah sebelumnya mengikuti gathnas di Bandung, dan Jogja.

Saat kami tiba di lokasi acara
Sore itu para peserta masih larut dalam sebuah permainan, sedangkan kami berempat (Aku, Asti, Bangun, dan Uchup) baru tiba di lokasi acara. Kami disambut beberapa panitia dan peserta lainnya. Karena datang pada sore hari, kami melewatkan sesi permainan sore yang sedang berlangsung. Setelah selesai registrasi ulang, kami menuju tenda yang sudah disediakan oleh panitia.

Gathering Nasional (Gathnas) Backpacker Indonesia ke-4 ini merupakan agenda rutin yang diadakan oleh komunitas Backpacker Indonesia dalam beberapa tahun ini. Pertama kali diadakan pada tahun 2012 di Ranukumbolo, Gunung Semeru, kemudian di Rancaupas, Bandung pada tahun 2014, dan Kota Jogja pada tahun 2015. Setelah hampir empat tahun vakum, akhirnya pada tahun 2019 kembali diadakan di Ragunan, Jakarta dengan panitia dari Backpacker Indonesia (BPI) Regional Jabodetabek. Gathnas tahun ini diikuti oleh perwakilan dari 24 regional yang ada di Indonesia. Sedangkan dari Backpacker Semarang diikuti oleh 11 orang peserta, termasuk aku.

Selepas makan malam, aku dan semua peserta mengikuti acara malam yang diisi dengan hiburan dan sambutan dari pengurus. Kemudian dilanjutkan dengan acara sharing & inspiring yang diisi oleh Masa Irfan Ramdhani. Mas Irfan Ramdhani ini merupakan penulis buku Tabah Sampai Akhir. Buku yang berisi tentang perjuangan hidupnya setelah mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan ia mengalami kelumpuhan pada kaki kirinya. Meskipun mengalami kelumpuhan, ia tetap melakukan kegiatan outdoor. Mulai dari mendaki gunung, diving, hingga paralayang.
Baca Juga: Bersepeda ke Rumah Teh Ndoro Donker

Mas Irfan Ramdhani

Pukul 23:00 acara dari panitia telah berakhir dan dilanjutkan dengan acara bebas. Beberapa peserta memilih untuk beristirahat karena lelah setelah menempuh perjalanan jauh dan mengikuti rangkaian acara gathnas. Beberapa peserta terlihat bernyanyi dengan diiringi alunan musik akustik. Sedangkan aku masih mengikuti rapat yang diikuti oleh para koordinator regional yang hadir di gathnas. Kebetulan aku dan Memet sebagai perwakilan dari regional Semarang. Banyak diobrolkan pada malam itu, termasuk agenda gathnas selanjutnya yang akan diadakan di Jawa Timur.

Perwakilan dari Backpacker Semarang

Pagi hari acara dimeriahkan dengan senam pagi dan dilanjutkan dengan permainan yang dipandu oleh panitia. Salah satunya adalah lomba memasak nasi goreng yang diikuti tiap regional. Nasi goreng dipilih karena nasi goreng merupakan masakan khas dari Indonesia. Semua perwakilan tiap regional berkreasi dengan bahan yang sudah disediakan oleh panitia. Pemenang lomba nasi goreng ini adalah perwakilan dari regional Jogja. Sedangkan regional Semarang hanya mampu meraih posisi kedua dengan Nasi Goreng SK-nya.

Baca Juga: Menikmati Sunrise di Posong

Foto bareng dari beberapa regional

Seperti dua gathnas sebelumnya, acara foto-foto merupakan acara yang ditunggu-tunggu. Mulai dari foto dari tiap regional, beberapa peserta, hingga seluruh peserta acara. Aku pun tak melewatkan sesi foto bersama. Bahkan aku selalu bergabung ketika ada beberapa peserta yang sedang berfoto. Semua kemeriahan tertuang dalam kesempatan ini. Saling berkenalan, tukar info kontak, hingga merencanakan agenda perjalanan bersama menjadi menu tersendiri dalam acara ini.

Bersama beberapa koordinator regional

Aku juga memanfaatkan kesempatan ini untuk saling menyapa beberapa peserta secara langsung. Karena biasanya kami hanya saling sapa di media sosial. Acara selama dua hari ini juga membuatku lebih mengenal para peserta yang berasal dari regional. Meskipun peserta tak sebanyak gathnas di Jogja pada tahun 2015 lalu, gathnas kali ini cukup terasa beda dan berkesan. Karena ini merupakan gathnas pertama setelah vakum selama hampir empat tahun.

Berbeda dengan dua gathnas sebelumnya, ebenarnya aku hampir saja gagal berangkat gathnas. Hal itu dikarenakan pada hari Jumat aku mesti pergi ke Purworejo. Aku sedang ada pekerjaan di sana dan ini merupakan tahap survei awal. Pada hari Kamis aku sempat menawarkan untuk menggantikan kehadiranku. Saat itu aku berpikir tidak mungkin untuk ke Jakarta ketika sedang ada pekerjaan. Ternyata skenario sedikit berubah. Sebagian besar anggota tim, termasuk aku, bisa pulang ke Semarang. Aku merasa sangat senang dan berharap segera tiba di Semarang dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Aah, Tuhan memang Maha Asyik. Untuk bisa pergi ke acara gathnas, aku mesti melewati drama-drama seperti ini dulu. Aku tahu, semua ini terjadi agar cerita gathnasku menjadi lebih berwarna, dan layak untuk dikenang.

Sampai jumpa di Gathnas selanjutnya

“Entah Ji, gathnas dua tahun lagi kita akan bertemu dalam kondisi yang kayak gimana.”
“Semoga kita semua masih diberi kesempatan untuk bertemu di gathnas selanjutnya.”
Gumamku pada Aji, salah satu perwakilan dari regional Kediri tentang gathnas yang akan diadakan dua tahun lagi di daerah Jawa Timur.

Jakarta, 30-31 Maret 2019.

You may also like

2 comments

Ina July 15, 2020 - 10:16 pm

Ini gathnas yang dulu aku ditawarin itu ya?
Seru yaaa ternyata, kapan ada lagi?

Reply
Rivai Hidayat July 27, 2020 - 5:59 am

mungkin tahun depan di kediri

Reply

Leave a Comment