Aku lupa kapan terakhir kemah di Basecamp Mawar. Namun, salah satu yang aku ingat pada bulan Oktober 2016 silam pernah mengadakan acara kemah bareng teman komunitas. Kini basecamp ini mengalami banyak perubahan. Setiap akhir pekan hampir selalu dipenuhi pengunjung. Lokasi warung dipindah dari tempat sebelumnya yang berada di sebelah jalur pendakian ke dekat parkiran.
Tidak jauh dari tenda kami ada sekelompok pengunjung yang menyalakan musik menggunakan pengeras suara. Suaranya sangat keras dan mengganggu. Tidak hanya kami, tapi aku yakin pengunjung lain pun juga merasa terganggu. Salah satu dari kami melaporkan hal ini kepada pengelola basecamp. Kami berharap pengelola untuk menegur kelompok pengunjung tersebut. Namun, pengelola enggan melakukannya. Mereka berkilah kalau sekarang belum pukul 23.00 sehingga jadi hal itu biasa terjadi.
Salah satu tujuanku ikut berkemah di Basecamp Mawar adalah untuk menepi dari kebisingan yang biasa aku temui. Namun, ternyata aku menemukan kebisingan lain yang sangat mengganggu di sini. Seharusnya dibutuhkan kesadaran yang tinggi pada setiap pengunjung untuk tetap menjaga ketenangan area berkemah, menghormati pengunjung lainnya, dan tidak perlu melakukan hal apapun yang sekiranya mengganggu orang lain.
Baca Juga: Perjalanan ke Basecamp Mawar, Gunung Ungaran
Menurut cerita dari temanku bahwa di Basecamp Mawar belum terjadi hujan. Sebuah kondisi yang berbeda dengan yang kami alami dalam perjalanan tadi. Langit sudah terlihat mendung. Aku dan temanku bergegas untuk mendirikan tenda. Tenda sudah harus berdiri sebelum hujan turun. Tak berselang lama, hujan mulai mengguyur kawasan Basecamp Mawar.
Suara musik yang dari tadi mengganggu sudah tidak terdengar lagi. Suara itu berganti dengan suara rintik hujan yang membasahi pohon, tenda, dan tanah. Kami meneduh di bawah terpal yang dibentangkan di sebelah tenda kami. Selama menunggu hujan kami mengisi waktu dengan memasak makanan, menyeduh kopi, saling bertukar cerita, dan bernyanyi dengan diiringi petikan gitar. Suara sumbang kami meramaikan suasana malam.
Aku mulai mengenakan jaket untuk menghangatkan badan. Udara mulai terasa dingin. Sepertinya hujan tidak akan reda dalam waktu dekat. Di sekitar tenda kami terlihat kubangan air hujan. Kami langsung bergegas membuat parit kecil agar air hujan bisa mengalir sehingga tenda kami tetap aman dari aliran air hujan.
Sekitar pukul 01.30 aku memutuskan untuk masuk ke dalam tenda dan tidur. Hujan masih turun, meskipun tidak deras seperti sebelumnya. Aku mulai tertidur dalam kantong tidur dan tas yang aku gunakan sebagai bantal. Ternyata dinginnya udara membuat tidurku menjadi tidak nyaman. Beberapa kali aku terbangun dan mengubah posisi tidur agar lebih nyaman.
Baca Juga: Perjalanan ke Puncak Gunung Merbabu
Pagi di Basecamp Mawar diselimuti kabut. Tidak terlihat ada matahari terbit karena tertutup awan dan cuaca mendung. Para pengunjung seakan tidak peduli dengan kondisi tersebut. Mereka tetap bersemangat untuk mengabadikan suasana pagi di Basecamp Mawar. Aku hanya duduk tanpa mengabadikan momen dalam sebuah jepretan gawai. Pagi itu kamar mandi dan musala sudah terlihat ramai. Banyak orang yang sedang antri kamar mandi.
Kami tidak memiliki rencana apapun untuk pagi ini. Bangun sudah bersiap untuk memasak makanan untuk sarapan dan menyeduh kopi susu. Temanku mengenalkan saudaranya yang tinggal di Selandia Baru yang sedang berlibur di Indonesia. Obrolan pagi itu pun diisi dengan cerita tentang kehidupan di Selandia Baru.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00. Sudah siang, tapi udara masih terasa sejuk. Kami segera berkemas. Tenda mulai dilepas dan dimasukkan ke dalam tempatnya. Tenda terlihat sangat kotor karena hujan tadi malam. Semua perlengkapan sudah selesai dibersihkan dan dimasukkan ke dalam tas. Kami sudah untuk meninggalkan area berkemah Basecamp Mawar.
Dalam perjalanan turun aku melihat banyak perubahan di sekitar Basecamp Mawar. Pengelola memperluas area berkemah. Hal ini sebagai respon karena semakin banyaknya pengunjung. Selain itu, pengelola juga menyediakan lahan untuk pengunjung yang ingin berkemah dengan menggunakan mobil atau yang lebih dikenal dengan istilah campervan.
Pengelola kawasan Basecamp Mawar terus berbenah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengunjung. Sudah sepatutnya sebagai pengunjung kita juga menjaga kawasan ini untuk tetap asri dan tenang. Selain itu, kita sebagai pengunjung juga harus bisa menghormati pengunjung lain dan menjaga ketertiban selama berada di Basecamp Mawar.
Cerita dari Gunung
Basecamp Mawar
5 November 2023
14 comments
Padahal niat mau kemah tu kepingin nyatu dengan alam ya mas…tapi gitulah kadang segelintir orang ga ngerti atau gak bisa menempatkan diri, dikira semua sama, kepingin tenang malahan berisik , kalau sekedar main gitar sih masih ok lah.
Aku lebih setuju dengerin orang nyanyi dengan gitar dibandingkan dengerin lagu dari handphone. Suara nyanyi dan gitar terdengar lebih bagus dan tidak sampai mengganggu lainnya.
camping dengan suasana kayak gini ditambah sama temen temen dijamin seru abis
aku kalau camping termasuk member yang slow hahaha, urusan masak ga ikut ikut, paling cuman bantuin ngupas-ngupas aja. Trus masang tenda juga ga pinter pinter banget wkwkwk
Kalau camping selalu ada tugasnya masing-masing. Aku kemarin bantuin pasang-bongkar tenda dan perlengkapan lainnya. Kadang juga bantuin habisin makanan. Khan sayang kalau sudah dimasak, tetapi tidak dihabiskan..hehhee
Kalo kemping dan kebetulan hujan gitu, aman ga sih mas dr petir? Aku serem kalo kemping di saat hujan, petirnya aja . Apalagi pernah kejadian juga kan ada yg tendanya kesamber.
Susah yaa kalo ga paham etika. Padahal tanpa diksh tau pun harusnya udah paham tempat begini mbok ya jgn bikin keributan. Di mana2 orang kemping nyari ketenangan. Kalo mau denger musik kenceng begitu dia mending ke Club atau diskotik
Tapi pengurusnya payah juga, ga berani negur.
Yang terpenting cari lokasi camping yang aman dari petir. Biasanya tidak dekat dengan pohon-pohon besar dan area-area terbuka.
Makanya yang dibutuhkan kesadaran dan aturan yang tegas. Mendingan dengerin orang nyanyi dengan gitar daripada dengerin lagu dari pengeras suara. Beberapa orang telah membayar tiket masuk sehingga merasa punya hak untuk melakukan segala aktivitas mereka tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Pengalaman yang sangat menyenangkan
lama saya tak berkemah
dulu saat masih menjadi pembina pramuka, setahun dua kali sering berkemah
Ayo berkemah lagi mas. Pasti seru dan bisa mengenang masa-masa jadi pembina pramuka.
Nyaman banget kemah dengan suasana seperti. Jadi ingat suasana kemah dulu di Kalimantan…selalu banyak cerita lucunya…Kelihatan family friendly juga tempatnya. Paling seru pas bagian masak-masak karena kadang sudah bikin yang seru-seru ujung-ujungnya Indomie lagi hahaha
Kalau kemah selalu saja ada cerita-cerita lucu yang jadi hiburan. Tempatnya cocok untuk siapa saja. Bahkan untuk anak-anak.
Kemah itu yaa masak-masak. Membawa segala bahan masakan, tapi selalu ada indomie 😀
Dulu, tiap diajak ngecam, aku paling snenag santai gak mau ngapa-ngapain. Pokoknya cuma pengen duduk santai aja hahahhah
Setuju sih ini. Duduk santai sambil ngopi pas camping itu paling nikmat..hahha
Emang paling sebel kalo ada orang ignorant yang nyetel musiknya keras-keras. Gedeg banget!
Aku suka mendengarkan musik, tapi tidak dengan suara musik yang berisik.