Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the soledad domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/masvayco/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
(Gagal) Arung Jeram di Pesona Garda - Rivai Hidayat

(Gagal) Arung Jeram di Pesona Garda

by Rivai Hidayat

Sopir kami berhenti sejenak dan mulai mengamati jembatan yang ada di depan kami. Sebuah jembatan yang beralaskan papan kayu. Jembatan tersebut yang hanya muat untuk satu mobil. Sopir berhasil melewati jembatan dengan laju yang sangat pelan. Mobil berbelok kanan menuju sebuah gapura sederhana yang terbuat dari kayu. Terlihat seorang bapak-bapak mengarahkan mobil kami menuju sebuah halaman yang digunakan untuk area parkir. Kami telah tiba di destinasi wisata Pesona Garda.

Pesona Garda terletak di Dusun Dawung, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Daya tarik di destinasi ini adalah wisata air dengan memanfaatkan aliran Sungai Tuntang. Siang itu kami bertemu dengan Pak Zamroni yang merupakan pengelola Garda Pesona.

Menurut Pak Zamroni, Pesona Garda ada karena keresahan beliau dan sekelompok masyarakat tentang penggunaan dana desa yang hanya difungsikan untuk pembangunan jalan beton atau infrastruktur desa lainnya. Beliau memiliki ide untuk memanfaatkan dana desa untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di dusunnya. Menurutnya, berkembangnya potensi wisata akan menggerakan perekonomian warga.

Gapura pintu masuk

Ide tersebut akhirnya disetujui oleh perangkat desa. Meskipun jumlah dana yang diberikan lebih kecil dibandingkan jumlah yang diajukan. Sebagian dana desa dialihkan untuk penanganan pandemi. Hal tersebut tidak menyurutkan semangat Pak Zamroni dan warga. Pembangunan destinasi wisata dilakukan oleh warga secara gotong royong. Prosesnya cukup panjang dan bertahap.
Baca Juga: Perjalanan ke Kota Putussibau

Tahap pertama dimulai dengan membersihkan dan menata lahan. Pekerjaan selanjutnya adalah membangun fasilitas yang diperlukan. Pada awalnya pengunjung hanya dikenakan biaya parkir. Semakin banyaknya pengunjung membuat pengelola untuk menerapkan tiket masuk. Akhirnya pada tanggal 8 Agustus 2020, Pesona Garda dibuka untuk umum.

Garda Pesona
Area Pesona Garda

Selama masa pembangunan, pengunjung sudah banyak yang berdatangan. Meskipun saat itu fasilitas belum lengkap. Pada libur tanggal 17 Agustus 2020, diperkirakan lebih dari 3000 orang mengunjungi Pesona Garda. Menurut Pak Zamroni, saat itu merupakan kunjungan dengan jumlah tertinggi. Pesona Garda semakin dikenal oleh masyarakat. Khususnya warga Kota Semarang yang sering berkunjung ke sini.

Jalan menuju loket masuk

Di bulan Oktober 2022, hujan deras dan debit air yang tinggi merusak jembatan bambu dan beberapa fasilitas yang ada di Garda Pesona. Termasuk pasir dan batu yang sudah ditata di tepi sungai. Kejadian ini tidak mematahkan semangat warga. Pengelola dan warga secara gotong royong kembali membenahi fasilitas yang rusak dan mengantisipasi dampak buruk ketika air sungai meluap kembali.

Dalam pengembangan wisata air ini, Pak Zamroni ingin mengajak pengunjung untuk merasakan keseruan jeguran di sungai. Aktivitas yang sudah jarang ditemui di masa sekarang. Khususnya di daerah perkotaan yang sungainya sudah tercemar dan mengalami pendangkalan. Oleh sebab itu, Garda Pesona memiliki slogan Jeguran Sak Puase!!! Slogan ini mengajak pengunjung dapat bermain air sepuasnya. Pengelola telah menyiapkan berbagai perlengkapan bermain air. Mulai dari helm, pelampung, ban, dan perahu.

Aliran Sungai Tuntang

Pesona Garda juga menyediakan paket arung jeram untuk para pengunjung dengan harga Rp 520.000/perahu yang bisa diisi dengan empat orang. Itu sudah termasuk minuman kelapa muda dan makan siang. Arung jeram akan menempuh jarak sejauh 5 kilometer dengan waktu sekitar 2 jam. Aku dan teman-temanku sudah bersiap-siap untuk mengarungi Sungai Tuntang dari atas perahu. Helm dan pelampung sudah kami kenakan.
Baca Juga: (Kembali) Ke Mantan

Pesona garda
Tubing di aliran Sungai Tuntang (Foto by @kulkasgendong)

Semua persiapan sudah kami lakukan, tapi salah seorang penjaga memberikan informasi bahwa siang ini kami tidak bisa melakukan arung jeram. Penyebabnya adalah debit dan volume air di Sungai Tuntang dinilai masih kurang deras. Di musim kemarau seperti sekarang, volume air akan mengalami penyusutan. Tentu saja hal ini akan menyulitkan kami dalam mengarungi sungai. Sebetulnya kami kecewa karena gagal arung jeram di Pesona Garda.

Arung Jeram (Foto by @kulkasgendong)

Meskipun gagal arung jeram, kami masih bisa bermain air di aliran Sungai Tuntang. Kami mengarungi aliran sungai dengan menggunakan ban. Jarak tempuhnya tidak jauh, tapi beberapa jeram berhasil memberikan keseruan tersendiri bagi kami. Kami mengulanginya beberapa kali. Tak lupa kami juga menggunakan perahu yang ditarik oleh petugas. Jaraknya juga tidak jauh, tapi cukup seru dan menyenangkan.

Garda Pesona
Pesona Garda dari atas udara. (Foto by @kulkasgendong)

Pengelola sudah menyediakan beberapa kamar mandi yang bisa digunakan untuk membersihkan badan. Selain itu, terdapat warung yang menyediakan makanan dan minuman untuk para pengunjung. Menurut salah seorang pengelola, warung ini buka hingga malam hari. Meskipun wisata air akan tutup pada pukul 17.00. Sehingga pengunjung masih tetap bisa bersantai di warung dan menikmati suasana hingga malam hari.

Keberadaan Pesona Garda bisa menjadi pilihan terbaik bagi warga Kota Semarang dan sekitarnya untuk mencoba olahraga arung jeram. Tempat ini siap memberikan pengalaman dan keseruan dalam mengarungi setiap jeram yang ada di Sungai Tuntang. Hari ini aku gagal untuk arung jeram, mungkin lain waktu aku akan kembali lagi ke Pesona Garda. Khusus untuk arung jeram.

Cerita dari Kabupaten Semarang
Pesona Garda, Desa Candirejo
28 September 2022

You may also like

6 comments

fanny_dcatqueen October 10, 2022 - 2:02 am

Sayang juga sih ga jadi arung jeram, tapi setidaknya jadi tubing ya mas. Aku suka juga kalo tubing walopun ga seseru arung jeram.

Semarang itu banyak banget wisata air yaaa. Aku blm sempet2 ngajakin anakku main di umbul atau kolam atau sungai yg dijadiin tempat wisata Semarang. Suka mereka pasti.

Semoga aja Krn skr udh masuk musim hujan, debit airnya jadi banyak lagi supaya bisa main arung jeram

Reply
Rivai Hidayat October 10, 2022 - 9:20 am

Emang pencinta olahraga ekstrem yaa mbak. Kalau ga seru berasa ada yang kurang 😀

Kalau semarang mainnya air laut mbak. Sedangkan wisata air kebanyakan berada di kabupaten semarang. Kolam renang itu ada di umbul sidomukti. Coba aja mbak fanny, pemandangannya bagus dan airnya dingin.

Semarang dan sekitarnya diguyur hujan terus beberapa hari ini mbak.

Reply
Nasirullah Sitam October 11, 2022 - 12:22 am

Kalau debit air memang kurang melimpah, opsi paling pas tubing pakai ban.
Kalau ingat Tuntang, pikiranku mesti waktu keliling daerah sana sama mahasiswa hahahaha

Reply
Rivai Hidayat October 11, 2022 - 3:16 am

Tubing emang jadi pilihan terakhir. Kalau ga main air yaa kurang seru. Kalau main air pun juga mesti basah. Masa main air kok ga basah..wkwkwk

Emang sebuah nama selalu punya ceritanya masing-masing 😀

Reply
Sibayukun October 12, 2022 - 11:54 pm

weeww.. dulu pas tinggal di Semarang. Aku ndak pernah dnger wisata ini. apa ini masih terbilang baru ya Mas???
btw, keren sih baca kisahnya.. bener-bener dari 0 ya. dan senang kalau masih bertahan sampai sekarang walaupun abis digempur pandemi.. Semoga kedepannya semakin terus berkembang.. Amin

Aku tuh seumur-umur belum pernah ngerasain sensasi Arung Jeram alami. Selama ini naik arung jeram yaa hanya di Dufan.. yang cuma duduk pakai seatbelt, ngikutin arus, dan basah-basahan.. wwkwk. Itupun udah seru… Bet, yang asli pasti lebih seru lagi ya..

Kalau musim Hujan begini. Apa wisata air masih tetap dibuka Mas?? atau ditutup karenadebit air yang berlebihan?

Reply
Rivai Hidayat October 13, 2022 - 3:21 am

masih baru mas bayu, baru dibuka sekitar bulan agustus 2020.
perjuangan panjang untuk bisa jadi seperti sekarang mas.

Waah, kamu mesti coba mas bay. Ga ada salahnya untuk uji adrenalin. Kalau main arung jeram mesti basah. Kalau ga basah rasanya ada yang kurang mas 😀
Kalau musim hujan seperti ini bisa untuk arung jeram mas. Yang terpenting debit air tidak lebih dari yang ditentukan. Untuk antisipasi banjir

Reply

Leave a Comment